Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kalau "Flyover" Pancoran Mundur 2 Minggu, Kita Dimaki Orang Lagi...

Kompas.com - 30/12/2017, 20:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta uji kelayakan bisa dilakukan bersamaan dengan penyempurnaan jalan layang Pancoran. Dengan demikian, jalan layang tersebut bisa dibuka untuk umum pada 15 Januari 2018.

"Pastikan 15 Januari itu sudah bisa langsung dipakai, jangan harus menunggu lagi keputusan pengecekan. Jadi kerjainnya bareng gitu, jangan sekuensi, kalau nanti (penyelesaian) mundur lagi 2 minggu, akhirnya kita dimaki orang lagi," ujar Sandiaga saat meninjau jalan layang Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (30/12/2017).

Sandiaga meminta pimpinan proyek menambah jumlah pekerja. Pada saat-saat terakhir seperti ini, menurutnya, jumlah pekerja harus ditambah untuk mempercepat penyelesaian.

"Ini saya lihat kurang orangnya, mau finishing begini kalau bisa ditambah (pekerja), dipastikan begitu," ujar Sandiaga.

Baca juga: Jalan Layang Pancoran Belum Rampung, Sandiaga Tetap Sembelih Sapi

Awalnya, Sandiaga berharap proyek ini bisa selesai akhir 2017. Dengan demikian, warga Jakarta bisa merasa lega melintasi kawasan Pancoran pada 2018. Namun, hal itu belum bisa tercapai karena pembangunan jalan layang belum selesai 100 persen.

"Begitu pulang liburan, orang masih merasa macet di sini pasti menggerutu, pasti akan semakin menambah beban. Padahal ini sebetulnya secara pengerjaan, mestinya sih sudah selesai," ujarnya.

Baca juga: Sandiaga: Pastikan 15 Januari Flyover Pancoran Bisa Dipakai!

Sebenarnya konstruksi jalan layang sudah tersambung, jalanan juga sudah dipasang. Namun, pagar pembatas betonnya belum terpasang semua. Selain itu, tiang lampu penerangan jalan juga belum terpasang meski sudah tersedia.

Penyebabnya adalah cuaca. Selain itu, ada bagian jalan layang yang strukturnya harus diperbaiki kembali.

Kompas TV Kepadatan lalu lintas terus terjadi di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan, selama pembangunan proyek "underpass" Mampang-Kuningan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com