Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Taman Baca Masyarakat Kolong di Jalan Layang Ciputat

Kompas.com - 08/01/2018, 12:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Kawasan kolong jalan layang Ciputat, Tangerang Selatan, kini terlihat lebih indah dengan keberadaan taman baca masyarakat (TBM). TBM Kolong, demikian nama taman bacaan di kolong jalan layang Ciputat ini, didirikan mahasiswa dan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tergabung dalam Komunitas FISIP Mengajar.

Doni, seorang pengelola TBM Kolong, menjelaskan, berdirinya taman baca tersebut tak lepas dari keresahan yang muncul dalam diri segenap pengurus Komunitas FISIP Mengajar.

"UIN ini kan ada di wilayah Tangsel. Nah, kami resah karena sampai waktu itu, keberadaan kami mahasiswanya dan UIN Jakarta ini belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat Tangsel," kata Doni saat berbincang dengan Kompas.com di TBM Kolong, Senin (8/1/2017).

Berangkat dari hal itu, ujar Doni, pihaknya kemudian membuat tim yang terdiri dari lima orang guna mencari lokasi di sekitar wilayah Tangsel. Dalam pencarian tersebut, Doni dan teman-temannya dipertemukan dengan komunitas kepemudaan sekaligus kelompok penggemar musisi Iwan Fals, OI Tangsel.

Doni menjelaskan, diskusi digelar dengan OI Tangsel di kolong jalan layang Ciputat. OI Tangsel sebelumnya melakukan kegiatan penghijauan dan pembuatan mural di kolong jalan layang tersebut.

"Akhirnya kami banyak ngobrol, banyak diskusi, dan teman-teman OI Tangsel ini mempersilakan kami hadir dan berkolaborasi di sini," kata Doni.

Proses diskusi yang dilakukan sejak Februari 2016 itu akhirnya membuahkan hasil dengan didirikannya TBM Kolong pada 4 Juni 2016.

Dengan memanfaatkan sebuah bangunan terbengkalai di bawah kolong jalan layang Ciputat, Komunitas FISIP Mengajar menyulap tempat tersebut jadi ramai dengan kegiatan warga membaca dan berkumpul.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, bangunan kecil tersebut kini menjadi sebuah perpustakaan mini dengan buku-buku yang tersusun rapi di atas rak.

Tulisan "Taman Baca Kolong" berukuran besar bernuansa hijau terpampang di bagian atas eks bangunan yang digunakan sebagai tempat dinas Satpol PP.

Selain taman baca, tempat itu juga dilengkapi berbagai macam fasilitas. Fasilitas tersebut dibangun Pemerintah Kota Tangsel sebagai bentuk dukungan terhadap Komunitas FISIP Mengajar.

"Pemkot membangunkan lapangan futsal karena kami minta ada pemancing buat kolong ini agar enggak angker. Kemudian, setelah lapangan futsal, kami dikasih saung. Setelah saung, dikasih lemari, terus terakhir dikasih rumput sintetis untuk duduk-duduk yang peresmiannya kemarin sebelum tahun baru," katanya.

Sampai saat ini, lebih dari 1.020 buku ada di TBM Kolong itu. Jumlah tersebut diakui Doni membuat TBM Kolong surplus dan mulai memberikan buku-buku ke taman baca lain yang membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com