Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Pemprov Segera Bereskan soal Aset

Kompas.com - 17/01/2018, 12:37 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik dan Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Santoso meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membereskan persoalan aset yang dimiliki.

Mereka telah menyampaikan permintaan tersebut dalam coffee morning bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno beserta jajarannya, Rabu (17/1/2018) pagi ini. Menurut Taufik, banyak hal dibicarakan dalam coffee morning tersebut.

"Pak Santoso misalnya ngomongin soal aset. Aset Pemda itu segera diberesin dong gitu ya," ujar Taufik seusai coffee morning di Balai Kota DKI Jakarta.

Santoso menyampaikan, persoalan aset menjadi salah satu alasan Pemprov DKI Jakarta tidak mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama empat kali berturut-turut.

Baca juga : Pontang-panting Catat Aset, Sandiaga Akan Tambah Pegawai di BPAD DKI

Menurut Santoso, banyak aset Pemprov DKI yang tidak terdata.

"Di DKI ini aset-aset tuh ada barang, ada surat. Tapi yang terjadi, ada barangnya, suratnya enggak ada; ada suratnya, barangnya tidak ada; ada barangnya, tapi dimanfaatkan oleh orang lain," kata Santoso dalam kesempatan yang sama.

Santoso menyebut, Komisi C DPRD DKI akan membantu Pemprov DKI untuk mengurai satu per satu persoalan aset di DKI. Dia mengapresiasi langkah Sandiaga untuk menyelesaikan persoalan aset dengan menggelar rapat road to WTP setiap pekan.

Sementara itu, Sandiaga mengaku mendapat masukan soal aset dari DPRD DKI Jakarta dalam coffee morning pagi ini.

Baca juga : Sandi Sebut 6 Dinas Ini Malas Laporkan Aset

"Masukan Pak Santoso langsung menukik isu-isu yang ada di masyarakat. Pak Taufik juga bicara masalah aset-aset yang bisa di-pin point gitu," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, Taufik memberikan masukan-masukan adanya aset milik DKI yang tidak dikuasai pemerintah. Namun, Sandiaga tidak menjelaskan detail aset yang dimaksudnya.

"(Masukan Taufik) itu langsung bisa kami tindak lanjuti. Aset yang ada di kami ini kan ada juga daftarnya di DPRD. Itu harus sinkron," ucapnya.

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji rencana pembatasan kendaraan roda dua di kawasan Jalan Thamrin Jakarta Pusat melalui aturan ganjil genap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com