Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi, Becak di Jakarta, dan Kebijakan yang Diragukan...

Kompas.com - 20/01/2018, 08:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang menimbulkan kritik di tengah masyarakat. Kebijakan yang dimaksud yaitu mengatur operasional becak di Jakarta.

Menurut Anies, masyarakat terlalu membayangkan keberadaan becak nantinya akan mirip dengan beberapa puluh tahun lalu. Padahal hal itu keliru karena zaman sekarang banyak kendaraan alternatif yang bisa dipilih warga.

"Jangan membayangkan seperti tahun 80-an, 70-an yang belum ada ojek, belum ada taksi yang banyak, belum ada ojek online. Kita tuh melihat becak dengan memori kita dulu, padahal kita hidup di tahun 2018," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (19/1/2018).

Keberadaan becak sangat tergantung kepada jumlah permintaan di masyarakat. Kata dia, permintaan terhadap becak saat ini paling banyak di kampung-kampung. Misalnya digunakan oleh warga yang habis belanja ke pasar.

Ada juga yang menggunakannya sebagai sarana antar jemput anak sekolah. Oleh karena itu, ketersediaan becak akan banyak di tempat-tempat itu.

Becak tidak akan merambah ke jalan-jalan besar. Sebab masyarakat memiliki moda transportasi alternatif untuk menuju tempat yang lebih jauh.

"Kalau orang mau bepergian jauh pasti milihnya apa? Kalau dia sendirian ya naik moda yang lain. Nah (becak) ini yang pakai siapa sih? Umumnya di kampung-kampung itu yang kami pantau," kata Anies.

Becak sesungguhnya telah lama dilarang di Jakarta. Pada kenyataannya becak masih ada walau sering jadi sasaran operasi penertiban petugas Satpol PP.

Diragukan

Anies sendiri tidak mau ambil pusing dengan pro kontra tentang ini. Menurut dia hal semacam itu wajar terjadi dalam sebuah kebijakan. Dia sendiri merasa tak hanya ini kebijakannya yang diragukan sejak awal.

Anies menyebut program rumah DP Rp 0 juga awalnya sempat diragukan. Program itu dinilai tidak akan bisa terwujud. Namun pada akhirnya Anies dan Sandi membuktikannya dengan melakukan groundbreaking rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa.

Seperti program DP Rp 0, Anies yakin kebijakan soal becak akan bernasib sama. "Bahkan kami percaya nanti ketika kebijakannya (operasional becak) sudah muncul, persis seperti DP 0. Banyak sekali yang menganggap (DP 0) itu enggak bisa jalan, itu problematis. Nanti kami akan muncul dengan kebijakan lengkap, nanti baru kami umumkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com