Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembebasan Lahan untuk Tol Cinere-Serpong Dikebut

Kompas.com - 23/01/2018, 17:35 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan Tol Cinere-Serpong telah mencapai 8,6 persen hingga minggu kedua Januari 2018 ini. Pengadaan lahan untuk jalan tol itu baru mencapai 61 persen.

Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) Silvester Aryan Widodo selaku anak usaha PT Jasa Marga optimis proyek jalan tol sepanjang 10,14 kilometer itu dapat dioperasikan sesuai target, yakni tahun 2019.

"Kami mengebut proses pembebasan lahan. Langkah yang ditempuh untuk mempercepat pembebasan lahan dilakukan PT CSJ dengan terlebih dahulu mendanai biaya pembebasan lahan yang telah dimulai sejak tahun 2016 hingga sekarang," kata Silvester dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1/2018).

PT CSJ bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah melakukan pendekatan kepada masyarakat dan pemilik tanah di sekitar lokasi pembangunan proyek jalan tol.

 

Uang ganti rugi untuk lahan yang pemiliknya tak diketahui dititipkan di Pengadilan Negeri Tangerang atau konsinyasi. Silvester meyakini konstruksi akan segera dikerjakan.

"Seksi I Ruas Serpong Junction-Pamulang/Martadinata Interchange sepanjang 6 kilometer akan ditargetkan rampung untuk proses pembangunan konstruksinya pada bulan Desember 2018," ujar Silvester.

Pembangunan jalan tol itu terkendala sejak tahun 2008. Proyek itu mulai dibangun kembali pada September 2017, setelah Jasa Marga bersama Waskita Toll Road (WTR) dan Jakarta Propertindo (Jakpro) mengambil alih saham milik pemegang konsesi sebelumnya.

Upaya melanjutkan proyek sempat mengalami hambatan terkait kepastian pembiayaan pengadaan tanah oleh pemerintah. Hal itu kemudian memicu persoalan di Perumahan Merida Dream Home yang menjadi lokasi terdampak konstruksi tol.

Sejumlah warga perumahan itu menolak pembangunan ruas Tol Cinere-Serpong. Penolakan mereka sampaikan lewat spanduk yang dipasang di gerbang depan Perumahan Merida. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com