Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam PMKS Diamankan Saat Tidur di Kolong Jembatan Belakang RSCM

Kompas.com - 25/01/2018, 19:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat mengamankan enam orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tidur di kolong jembatan Jalan Pangeran Diponegoro, belakang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Fatmawati mengatakan, PMKS tersebut diamankan ketika petugas gabungan melakukan penertiban trotoar.

"PMKS itu terdiri dari dua orang perempuan dan empat laki-laki," ujar Fatmawati melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (25/1/2018).

Baca juga: Dulu di Jalanan, Kini PMKS Lebih Banyak Mangkal di Permukiman Warga hingga Mal

Fatmawati mengatakan, para PMKS ini tidak memiliki pekerjaan. Selain itu, para PMKS ini memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mengamen di jalan sekitar. Ia mengatakan, para PMKS ini kerap "kucing-kucingan" dengan para petugas. PMKS yang diamankan Sudin Sosial Jakarta Pusat ini ada yang berasal dari Indramayu dan Tanah Abang. Namun, sebagian lainnya tak memiliki kartu identitas.

Keenam PMKS tersebut telah dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat. Mereka akan diberi pembinaan agar tidak kembali menggelandang di Jakarta.

Baca juga: Dinsos DKI Klaim Jumlah PMKS Turun 45 Persen di 2017

Selain melakukan penertiban di Jalan Diponegoro, petugas gabungan juga menyisir kawasan-kawasan yang dianggap rawan PMKS. Seperti kawasan Taman Ismail Marzuki, Senen, Stasiun Gondangdia, dan lain-lain.

"Petugas P3S ikut berperan aktif sesuai fungsinya mengamankan dan melakukan penjangkauan PMKS bila mengganggu kenyamanan warga," tutur Fatwamati.

Kompas TV Di jejaring sosial Facebook, banyak masyarakat yang "curhat" tentang mahalnya harga beras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com