Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Bang Japar Tolak Diperiksa, Polisi Tetap Lanjutkan Penyelidikan Ancaman terhadap Anggota Wantimpres

Kompas.com - 31/01/2018, 14:28 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik akan tetap menyelidiki kasus dugaan pengancaman kepada anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto meski Sekjen Bang Japar, Eka Jaya menolak diperiksa.

Sedianya, polisi akan memeriksa Eka pada Selasa (30/1/2018). Eka pun sudah datang ke Mapolda Metro Jaya. Namun menurut Argo, dia menolak untuk diperiksa.

"Seandainya yang bersangkutan tidak berkenan, tidak mau klarifikasi, ya tidak apa-apa, tapi (penyelidikan) tetap berjalan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (31/1/2018).

Argo menambahkan, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi untuk melihat unsur pidana dari pesan singkat yang diduga dikirimkan Eka kepada Sidarto.

"Kita akan periksa saksi ahli, ahli pidana, ahli bahasa, ahli IT, memenuhi unsur pidana enggak di situ dengan memeriksa saksi-saksi yang lain. Kalau dalam lidik ada tindak pidana kita naikan ke penyidikan," kata Argo.

Baca juga : Polisi: Sekjen Bang Japar Tolak Diperiksa Terkait Laporan Wantimpres

Argo menuturkan, penyidik mempunyai bukti kuat bahwa pesan singkat yang diterima Sidarto berasal dari telepon genggam Eka. Saat ini penyidik hanya tinggal membuktikan apakah isi pesan singkat itu memenuhi unsur pidana atau tidak.

"Setelah nomor itu kita klarifikasi, kita cek kita identifikasi, dari nomor itu diduga yang bersangkutan (Eka Jaya). Makanya kita tuntut klarifikasi, dia enggak mau, ya sudah, enggak masalah hak dia di situ," ucap Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com