JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengunjung yang berada di halaman Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM) bersorak-sorai saat melihat fenomena gerhana bulan mulai terlihat di langit Jakarta.
"Indah banget, warnanya bagus, subhanallah," kata seorang pengunjung sambil bertepuk tangan di halaman Planetarium, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Namun, tak berselang lama, penampakan gerhana bulan sedikit demi sedikit tertutup awan. Para pengunjung pun seakan kecewa dengan menyerukan kekecewaannya.
"Yah tertutup awan, eh muncul lagi, yah tertutup lagi," seru pengunjung Planetarium.
Meski beberapa kali tertutup awan, para pengunjung masih mengantre untuk melihat gerhana bulan melalui teleskop secara langsung.
Baca juga : Masyarakat Antre Lihat Gerhana Pakai Teropong di Monas
Selain itu, mereka yang masih mengantre tampak asik mengabadikan moment langka tersebut dengan gawainya.
Pihak Planetarium telah menyiapkan 16 teropong untuk memantau fenomena alam yakni gerhana bulan pada malam ini. Dari 16 teropong, sembilan disiapkan khusus untuk masyarakat umum melihat fenomena tersebut.
Durasi total untuk bisa melihat gerhana bulan total di akhir Januari 2018 selama lebih kurang 1 jam 16 menit. Secara detail waktunya, pada pukul 18.48, proses gerhana bulan sebagian sudah terlihat.
Pada pukul 19.51-21.07 adalah puncak gerhana bulan total. Fenomena ini terakhir kali terjadi di Indonesia pada tahun 1982 dan baru akan terjadi lagi di tahun 2037.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.