Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Merugi, 4 Koperasi Angkot Tak Jadi Ikut Program OK Otrip

Kompas.com - 01/02/2018, 08:45 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program One Karcis One Trip atau OK Otrip (transportasi satu harga untuk satu kali perjalanan) diuji coba sejak 15 Januari 2018 hingga tiga bulan ke depan. Sebelum uji coba, ada enam koperasi angkot yang menurut rencana bergabung.

Namun, saat uji coba mulai dilaksanakan, empat koperasi angkot batal ikut serta. Koperasi yang menarik diri dari uji coba adalah Kopamilet, Komilet, Kolamas, dan Komika. Sementara dua koperasi yang ikut adalah KWK dan Budi Luhur.

"Ada enam koperasi tadinya. Yang ikut uji coba dua, yang empat belum, tunda," ujar Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, Rabu (31/1/2018).

Shafruhan menjelaskan, keempat koperasi itu masih belum sepakat dengan tarif rupiah per kilometer yang ditawarkan PT Transjakarta. PT Transjakarta menawarkan tarif Rp 3.400 per kilometer, sementara koperasi menginginkan Rp 3.800 per kilometer.

Baca juga: Organda: 4 Koperasi Angkot Tak Jadi Ikut OK Otrip

KWK dan Budi Luhur tetap ikut uji coba. Menurut Shafruhan, mereka setuju dengan tarif yang ditawarkan PT Transjakarta.

"Mereka (KWK dan Budi Luhur) yang tanda tangan, berarti mereka menyetujui," katanya.

Tak mau rugi

Jika mengikuti tarif Rp 3.400 yang ditawarkan PT Transjakarta, empat koperasi itu khawatir anggotanya merugi.

Shafruhan menyampaikan, empat koperasi yang belum ikut akan kembali bernegosiasi dengan PT Transjakarta. Sebelum ada kesepakatan, mereka menunda keikutsertaannya pada program OK Otrip.

"Dari awal belum ikut uji coba karena sedang mengevaluasi dasar perhitungannya. Koperasi ini anggotanya perorangan, tentu mereka tidak mau dengan bergabung, pendapatan mereka turun," kata Shafruhan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan, pihaknya akan menghitung kembali tarif rupiah per kilometer tersebut. Dia menyebut, ada beberapa komponen yang kemungkinan belum masuk dalam hitungan.

"Contoh, satu armada harusnya dua sopir sehari. Itu kan sopir di samping mendapatkan (gaji) UMR (upah minimum regional), juga dapat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Ternyata yang dihitung baru satu sopir, satunya belum. Kami menyesuaikan dengan kondisi existing kebutuhan bagaimana operasional OK Otrip berjalan optimal," ujar Andri.

Hingga 100 kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, pada 24 Januari 2018, baru 46 angkot dari Koperasi Budi Luhur dan KWK yang ikut uji coba OK Otrip.

"(Sebanyak) 46 angkot, (dari) 2 operator, KWK dan Budi Luhur," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko.

Sementara itu, rute yang sudah diterapkan OK Otrip baru ada tiga. Ketiga rute itu adalah Kampung Melayu-Duren Sawit, Semper-Rorotan, dan Kampung Rambutan-Pondok Gede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com