Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anak Jadi Pelaku Penganiayaan, KPAI Ingatkan Pentingnya Kasih Sayang Orangtua

Kompas.com - 03/02/2018, 08:07 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Komisioner Bidang Pengasuhan Rita Pranawati mengatakan, anak yang terlalu sering ditinggal dan diasuh oleh orang lain tanpa peran langsung orangtua bisa menimbulkan efek negatif bagi pertumbuhan anak. 

Rita mengatakan, kurangnya ikatan anak dengan orangtua secara emosional bisa membuat si anak menjadi korban bahkan pelaku tindak kekerasan.

"Pasti kelekatan berkurang itu artinya agresifitasnya bisa ke kanan, bisa meningkat. Kalau ke kiri, rendah kepercayaan diri. Anak bisa jadi korban karena ketidaklekatan dengan orangtua," ujar Rita saat ditemui di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (2/2/2018).

Rita mengatakan tak masalah bagi orangtua untuk bekerja keras. Asalkan orangtua sadar bahwa pengasuhan anak tetap berada di kendali orangtua. Orangtua hanya perlu mengatur waktu dan cara pengasuhan.

Baca juga : Belajar dari Kasus FY, KPAI Sarankan Orangtua Cari Baby Sitter Profesional

 

Misalnya memberikan waktu penuh kepada anak ketika orangtua telah pulang bekerja. Bila orangtua terpaksa menitipkan anaknya karena tuntutan pekerjaan, pilih pengasuh yang profesional, atau tempat penitipan anak yang memiliki standarisasi tinggi. Salah satunya fasilitas yang ramah anak.

"Komunikasi yang baik sehingga anak nyaman bercerita dengan kita itu yang bisa dilakukan. Peran ayah juga penting. Tidak ada peran ayah juga berpengaruh kepada agresifitas anak dan kepribadian anak," ujar Rita.

"Daycare itu (harus) ramah fasiltasnya juga aman. Kemudian pengasuhannya tidak melakukan kekerasan karena anak rewel. Itu penting. Jadi standar untuk mengendalikan anak itu dapat," ujar Rita melanjutkan.

Jumat sore Rita menemui FY, babysitter yang melakukan penganiayaan terhadap balita yang diasuhnya di Kembangan, Jakarta Barat beberapa waktu yang lalu. Dari pertemuan itu, Rita mengatakan bahwa semenjak kecil FY diasuh oleh kakeknya.

Kedua orangtuanya bercerai dan sampai saat ini tak pernah bertemu. Kurangnya kasih sayang dinilai menjadi salah satu pemicu Rita sulit menyalurkan emosi sehingga akhirnya menjadi pelaku penganiayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com