Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tanggapi Pembagian Operasional Angkot dan Tanah Abang Explorer

Kompas.com - 03/02/2018, 14:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus transjakarta Tanah Abang Explorer kembali beroperasi, Sabtu (3/2/2018). Berdasarkan pantauan Kompas.com di Jalan Jatibaru Raya, puluhan penumpang mengantre naik bus gratis tersebut. Sejumlah petugas PT Transjakarta tampak sibuk mengatur antrean penumpang.

Meski penumpang yang mengantre cukup ramai, antrean tersebut tidak terlalu panjang. Ini karena bus yang tersedia cukup banyak sehingga waktu tunggu menjadi singkat. Ada 15 bus Tanah Abang Explorer yang dioperasikan PT Transjakarta.

Di lokasi, petugas menyampaikan perubahan operasional bus. Jika sebelumnya bus beroperasi pukul 08.00-17.00, mulai Sabtu ini, Tanah Abang Explorer beroperasi hingga pukul 15.00.

Beragam tanggapan disampaikan para penumpang bus tersebut.

Arini misalnya, warga asal Jakarta Selatan ini baru tiga kali menaiki bus tersebut. Arini biasanya menaiki transjakarta Explorer saat akhir pekan. Arini tak mempermasalahkan perubahan jadwal tersebut.

Baca juga: Tanah Abang Explorer yang Mengantarkan Penumpang, Angkot yang Memulangkan

"Jarang-jarang juga, Mas, saya naik ini (bus Explorer). Jam 13.00 saya juga biasa sudah balik (dari Tanah Abang). Kalau saya sih enggak masalah, asal jangan jam 12.00 saja diberhentikan," ujar Arini.

Penumpang lainnya, Santi, memiliki pendapat berbeda. Santi mengaku senang dengan aturan itu karena juga akan membantu para sopir angkot Tanah Abang.

Ia mengatakan, seharusnya Pemprov DKI melakukan kebijakan itu lebih cepat. Adapun pembatasan operasional bus Tanah Abang Explorer dilakukan untuk memfasilitasi sopir angkot Tanah Abang yang kembali diperbolehkan melintas di Jatibaru Raya mulai pukul 15.00.

"Baguslah sampai jam segitu, biar sama-sama makan kita semua. Sopir itu juga butuh makan," ujar Santi.

Baca juga: Sabtu, Transjakarta Tanah Abang Explorer Kembali Beroperasi

Penumpang lainnya, Asti, merasa kecewa dengan singkatnya jam operasional itu. Asti kerap memanfaatkan Tanah Abang Explorer untuk menghemat ongkos transportasi.

"Singkat banget sih, kenapa enggak seperti biasa saja? (Bus) sampai sore juga enggak apa-apa, kan, enggak ganggu juga. Kalau angkot mau lewat ya, lewat saja," ujar Asti.

Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, aturan operasional bus merupakan keputusan bersama Pemprov DKI dan para sopir angkot Tanah Abang yang harus dijalankan.

"Ini memfasilitasi permintaan sopir angkot. Bahwa pendapatan mereka turun dan ini keputusan baru," ujar Wibowo.

Kompas TV Para sopir merasa, adanya Transjakarta Explorer menggerus pendapatan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com