Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Ahok Memohon agar Fitnah kepada Kakaknya Dihentikan

Kompas.com - 14/02/2018, 15:40 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra, mengatakan, masih ada pihak-pihak yang menyebarkan fitnah terkait perceraian Ahok dan istrinya, Veronica Tan.

Padahal, kata Fifi, pihak keluarga telah berulang kali menyampaikan alasan mengapa Ahok menggugat cerai Vero. Gugatan cerai diajukan karena masalah internal yang telah terjadi selama bertahun-tahun.

Fifi mengatakan, di media sosial masih banyak yang menyebut perceraian Ahok merupakan agenda politik dan hanya setingan.

"Iya masih banyak fitnah-fitnah. Tingkat dewalah, pura-pura cerailah. Kami sudah menjelaskan alasan perceraian seperti apa dan sudah memberikan gambaran tentang apa yang terjadi."

Baca juga: Adik Ahok Tanya Vero Apakah Mau Menghadirkan Saksi? Jawabannya...

"Sekali lagi mohon jangan lagilah ada fitnah-fitnah yang enggak perlu," ujar Fifi seusai sidang gugatan perceraian Ahok-Vero di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (14/2/2018).

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok didampingi istrinya Veronica Tan menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 di TPS 54 Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (15/2/2017).KOMPAS/RADITYA HELABUMI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok didampingi istrinya Veronica Tan menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 di TPS 54 Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (15/2/2017).
Fifi mengatakan, keputusan Ahok menggugat cerai Vero diambil dengan keputusan yang berat dan penuh pertimbangan. Apalagi, masalah tersebut terjadi selama tujuh tahun.

Fifi mengatakan, ada bukti-bukti yang mendukung Ahok akhirnya menggugat cerai Vero. Hal itu antara lain foto dan rekaman permasalahan internal Ahok-Vero.

"Jadi, mohon yang fitnah-fitnah politik tingkat dewalah, apalah semuanya yang enggak benar, saya mohon dengan sangat, tolong (dihentikan)."

Baca juga: Ditunda, Sidang Pembuktian Perceraian Ahok-Veronica Berlangsung 5 Menit

"Kita berhenti saja sampai di sini enggak usah diperpanjang dengan semua fitnah-fitnah yang sudah jelas ini kasus sifatnya pribadi," ujar Vero.

Ahok menggugat cerai Vero ke PN Jakarta Utara pada Januari 2018 karena masalah keluarga yang telah terjadi selama tujuh tahun.

Ahok dan Vero telah dimediasi oleh pihak keluarga. Bahkan, anak Ahok juga ikut membantu mendamaikan keduanya. Namun, karena masalah yang tak kunjung selesai, akhirnya Ahok memutuskan menggugat cerai Vero.

Baca juga: Kuasa Hukum Bawa Bukti Adanya Masalah Pribadi antara Ahok dan Veronica

Kompas TV Veronica Tan dan Sean Kunjungi Ahok di Cipinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com