Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa "Paddling" di Jakarta, Menteri Susi Omeli Ahok dan Anies...

Kompas.com - 09/02/2018, 06:39 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti "menyentil" Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal itu terjadi saat Susi menyampaikan sambutan dalam acara groundbreaking Pasar Ikan Modern Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/2/2018).

Susi menyampaikan, hingga saat ini, Jakarta tidak mempunyai pantai yang bersih dan gratis. Padahal, Jakarta adalah ibu kota negara yang memiliki pantai terpanjang nomor dua di dunia.

Di hadapan Anies, Susi bercerita dirinya pernah memarahi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena Jakarta tidak memiliki pantai yang bersih dan gratis.

Baca juga: Jawab Menteri Susi, Anies Janji Buka Pantai Bersih dan Gratis di DKI

Kini, dia memarahi Anies karena Jakarta belum juga memiliki pantai seperti itu. Penyediaan pantai yang bersih dan gratis, kata Susi, merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi Anies.

"Saya sudah ngomel sama Pak Ahok tahun lalu. Karena Pak Ahok diteruskan sama Bapak (Anies), ya, omelannya saya terusin ke Bapak," ujar Susi.

Pemilik maskapai Susi Air itu akan terus menagih pantai yang bersih dan gratis kepada Pemprov DKI sampai terealisasi.

Baca juga: Menteri Susi: Pemda, Kasih Saya Tanah untuk Bangun Pasar Ikan Modern

Susi berharap Anies bisa segera menyediakan pantai yang bersih dengan akses masuk yang gratis bagi semua warga.

Dengan demikian, dia bisa berolahraga paddle board atau paddling setiap akhir pekan di pantai Jakarta tanpa harus pulang kampung ke Pangandaran, Jawa Barat.

"Saya ingin supaya saya tidak usah pulang kampung tiap Sabtu-Minggu. Ada pantai yang bersih, saya bisa main paddle bersama masyarakat Bapak, gratis," ucapnya.

Jawaban Anies

Sejumlah pengunjung di Pantai Ancol, Jakarta Utara pada Selasa (1/12/2015)Dian Ardiahanni/Kompas.com Sejumlah pengunjung di Pantai Ancol, Jakarta Utara pada Selasa (1/12/2015)
Anies berjanji membuka pantai yang bersih dengan akses masuk gratis di Jakarta. Namun, dia tidak menyebutkan realisasi penyediaan pantai itu.

Anies mengatakan, Jakarta memiliki bentangan pantai yang cukup luas dan bisa dibuka gratis untuk semua warga.

Anies menyampaikan, banyak pantai di Jakarta yang sebenarnya bisa diakses secara gratis oleh warga. Namun, pantai-pantai itu tidak dikelola.

Baca juga: Minta Pantai Bersih kepada Anies, Menteri Susi Ingin Olahraga "Paddling"

Pemprov DKI, lanjutnya, akan mengembangkan pantai-pantai tersebut.

Menurut Anies, permintaan Menteri Susi selaras dengan janji kampanye bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dia menyebut ingin membuka pantai yang bisa dinikmati warga secara gratis agar warga Jakarta merasa tinggal di pesisir pantai.

Baca juga: Menteri Susi: Saya Sudah "Ngomel" ke Pak Ahok, Omelannya Saya "Terusin" ke Pak Anies

"Itu sebabnya mengapa kami ingin sekali tempat-tempat yang sekarang tertutup untuk warga, bisa terbuka. Jadi, kami nanti akan banyak sinergi dengan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) untuk itu," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Kompas TV Fadli Zon menilai, komentarnya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam akun Twitter-nya merupakan kritik yang tergolong ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com