Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 71.982 Benih Lobster

Kompas.com - 23/02/2018, 16:28 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Benih-benih lobster kembali menjadi objek yang coba diselundupkan ke luar negeri via penerbangan udara.

Namun, upaya itu kandas setelah petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengamankan barang bukti berupa 71.982 ekor benih lobster dan menangkap lima pelaku dari dalam pesawat sebuah maskapai penerbangan Indonesia.

Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang menceritakan bagaimana proses penggagalan upaya penyelundupan tersebut. Erwin mengaku, pihaknya mendapat informasi dari intel tentang adanya upaya ekspor benih lobster tanpa izin dengan tujuan Singapura.

"Dari sana kami analisa informasinya dan kemudian lakukan pengawasan. Berdasarkan pengawasan itu kami sudah melihat kalau ada benih lobster mau diekspor tapi enggak dikasih tahu ke kami," ucap Erwin kepada Kompas.com, di Tangerang, Kamis (22/2/2018).

Baca juga : Penyelundupan 71.982 Benih Lobster Digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta

Lantaran benih lobster tidak boleh diekspor berdasarkan peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bea Cukai langsung memeriksa pesawat yang dicurigai menjadi kendaraan bagi para penyelundup tersebut.

"Benar saja barang itu sudah masuk ke dalam pesawat dan pesawat itu pun sudah mau berangkat, makanya kemudian kami eksekusi pelaku penyelundupan dan mengamankan barang bukti benih lobster di dalam pesawat," sambung Erwin.

Puluhan ribu benih lobster itu ditempatkan di dalam 193 bungkus kemasan yang dimasukkan ke dalam empat koper penumpang.

Keempat koper tersebut sudah masuk ke dalam bagasi pesawat dan diketahui milik empat kurir dengan inisial YYA, AJ, PF, dan MRW yang saat ini sudah diamankan bersama dengan PMW selaku pengendali penyelundupan itu.

"Koper-koper itu sudah masuk ke dalam bagasi pesawat lantaran luput saat pemeriksaan awal. Namun, petugas Bea Cukai kemudian memutuskan memeriksa bagasi yang telah dimuat di dalam pesawat dan memeriksa barang di kabin pesawat. Hasilnya, ditemukan empat buah koper berisi benih-benih lobster tersebut," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani saat jumpa pers di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Kompas TV Ribuan Bibit Lobster di Sulut Ini Disita & Dilepas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com