Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Senang Underpass Kartini Beroperasi Lebih Cepat dari Target Awal

Kompas.com - 28/02/2018, 15:53 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan underpass Kartini, di Jalan RA Kartini, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).

Peresmian ditandai pengguntingan pita oleh Anies. Setelah pita digunting, kedua jalur di underpass tersebut diperbolehkan dilintasi kendaraan.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim, maka lintas bawah Kartini ini resmi digunakan," ujar Anies.

Baca juga: Underpass Kartini Difungsikan, Tata Cahayanya Artistik

Ia menjelaskan, pengoperasian underpass Kartini lebih cepat daripada target awal. Menurut rencana, jalur tersebut baru akan dioperasikan pada April 2018.

"Alhamdulillah percepatan dilakukan yang semula diduga bulan April, alhamdulillah bulan Februari bisa tuntas. Jadi, ini bisa lebih cepat (beroperasi)," ucapnya.

Pada awal pengerjaan, lanjutnya, proyek ini terkendala saluran utilitas yang melintang di sana. Underpass ini mulai dibangun November 2016.

Baca juga: Underpass Kartini Rampung, Satu Lajur Mulai Dioperasikan

Anies berharap, underpass Kartini mampu mengurai kepadatan lalu lintas sekitar. 

"Jadi, ini bisa lebih cepat, insya Allah bisa langsung dipakai, dan bisa memberikan manfaat sehingga jalur ini akan membuat lalu lintas, terutama yang melewati simpang Jalan Kartini dan Arteri Pondok Indah bisa lebih leluasa dari sebelumnya," ujarnya.

Adapun, underpass ini panjangnya 500 meter, lebar 9 meter, dan panjang terowongan 120 meter.

Baca juga: Protes Kartini Kendeng dan Keberpihakan Pemerintah kepada Para Pemodal

Dinding underpass Kartini dibuat motif menyerupai air mengalir. Motif itu bermakna harapan agar lalu lintas dari arah Pondok Indah menuju Lebak Bulus lancar.

Kompas TV Lintas bawah atau Underpass Kartini di Jalan RA Kartini, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kini telah dapat digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com