Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CW Diduga Tidak Menyekolahkan 5 Anak Adopsinya

Kompas.com - 07/03/2018, 07:36 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Sekretariat Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Indryarko E Hertresnanto mengatakan, CW (60) diduga tidak menyekolahkan kelima anak adopsinya.

LPAI mengetahui hal itu setelah mendapat keterangan dari FA (13), salah satu anak yang diadopsi CW sejak kecil.

"Selama dirawat CW, FA tidak bisa baca dan tulis," ujar Indryarko saat dihubungi, Selasa (6/3/2018).

Baca juga: Kasus 5 Anak Diadopsi CW, Polisi Periksa 3 Pegawai Hotel

Ia mengatakan, FA baru bisa membaca, menulis, serta berkomunikasi baik setelah diajari R, salah satu warga yang merawat FA setelah melarikan diri dari CW.

Adapun FA melarikan diri karena mengaku dianiaya CW.

Indryarko mengatakan, FA termasuk anak yang pintar dan cepat tanggap. Hal itu terbukti dari cepatnya FA belajar serta bagaimana ia menjelaskan detail perlakuan yang dialaminya beserta keempat anak lainnya.

Baca juga: CW Mengaku Pakai Harta Warisan untuk Tinggal di Hotel 10 Tahun Bersama 5 Anak Adopsinya

"FA ini anak yang pintar, dia bisa menceritakan kronologinya secara jelas dan gamblang di depan kami, dia masih ingat. Kedua, FA ini membaca bisa lancar," ujarnya.

Adapun CW menggandeng kuasa hukum, Edi Danggur untuk mendampinginya dalam kasus tersebut.

Namun, saat dikonfirmasi Kompas.com, Edi masih enggan berkomentar terkait kasus yang membelit kliennya itu.

Baca juga: CW Diduga Adopsi 5 Anak Tanpa Dokumen Sah

"Nanti kami undang saat konferensi pers," ujar Edi.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, dari pemeriksaan terhadap CW dan kelima anak yang diadopsinya, diketahui kelima anak tersebut sempat disekolahkan tetapi kemudian berhenti di tengah jalan.

Polisi mengamankan CW dan empat orang anak di salah satu hotel di Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2018).

Baca juga: Bawa 5 Anak yang Diadopsi, CW Berpindah Hotel Selama 10 Tahun

Sebelumnya, laporan ini didapatkan dari LPAI berdasarkan laporan seorang warga bernama R yang menduga CW melakukan eksploitasi terhadap anak-anak adopsinya.

R mengetahui hal itu dari FA dan melaporkan hal tersebut ke LPAI. Kemudian, LPAI menindaklanjuti laporan ke polisi.

Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian mendatangi hotel yang dimaksud. Di dalam satu kamar hotel, polisi menemukan CW dan empat anak lainnya. Keempat anak tersebut berinisial RW (14), OW (13), EW (10), dan TW (8).

Kompas TV Aksinya pun terbongkar, karena ibu kandung pelaku curiga melihat anaknya pulang usai melahirkan tanpa membawa serta bayinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com