JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menceritakan pengalamannya ditertawakan karena memunculkan wacana pariwisata syariah di Jakarta. Namun, dia menyatakan tidak pernah ambil pusing dengan semua itu.
"Saya dulu diketawain orang, di-bully habis-habisan waktu bilang pariwisata berbasis syariah. Saya dihajar netizen. Tapi kita ketahui sosmed yang baperan itu ya dijadikan hiburan saja, jangan dimasukin hati," kata Sandiaga saat membuka focus group discussion (FGD) wisata halal di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (7/3/2018).
Sandiaga menilai, Jakarta memiliki potensi untuk mengembangkan wisata berbasis syariah itu. Ia menargetkan Jakarta bisa menjadi destinasi wisata halal pada 2020.
Ada beberapa lokasi di Jakarta yang diproyeksikan menjadi destinasi wisata, yaitu Kota Tua, Kepulauan Seribu, dan Setu Babakan Betawi.
"Mungkin juga satu destinasi yang dikhususkan di Kota Tua yang menyasar untuk memberikan layanan dan atraksi misalnya Tari Saman yang bisa diklasifikasikan sebagai atraksi berbasis syariah, berbasis halal. Jadi destinasi ini punya konsep seperti itu," ujar Sandiaga.
Baca juga : Ingin Terapkan Wisata Halal di Jakarta, Sandiaga Belajar dari Tokyo
Sandiaga mengatakan peraturan gubernur soal wisata halal ini juga disiapkan. FGD yang dilakukan hari ini akan memberi masukan untuk pergub tersebut. Pergub itu mengatur masalah destinasi dan regulasi.
"Mulai dari destinasinya apa saja, insentif apa yang kita berikan, juga kesiapan SDM, regulasi turunan, SKPD mana saja yang tanggung jawab. Pergubnya mengatur itu sehingga kami lebih komprehensif untuk garap destinasi," kata Sandiaga.
Baca juga : Ini Kata Praktisi soal Wisata Halal di DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.