Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Ingin Bantargebang Jadi Tempat Wisata, Kepala Unit Siapkan Konsep

Kompas.com - 09/03/2018, 15:31 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Asep Kuswanto menyampaikan bahwa pihaknya tengah merumuskan konsep untuk menjadikan Bantargebang sebagai tempat wisata.

"Saat ini sedang kita rumuskan. Sebenarnya untuk pembangunan TPST konsep gambar sudah ada termasuk fasilitas penunjang di dalamnya," ucap Asep saat ditemui di kantor pengelola TPST Bantargebang, Jumat (9/3/2018).

Ia menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang menginginkan TPST Bantargebang jadi tempat wisata.

Keinginan ini disampaikan Sandiaga saat ia berkunjung ke Bantargebang pagi tadi. Sandiaga menyampaikan harapannya itu setelah melihat pengelolaan limbah sampah di negara lain yang dapat dilakukan untuk berbagai tujuan.

Baca juga : Sandiaga Berharap TPST Bantargebang Jadi Tempat Wisata

Terkait hal itu, Asep menyampaikan bahwa ada 5.000 meter persegi lahan yang dapat dimanfaatkan.

Lahan tersebut merupakan zona sampah yang tidak aktif. Zona tersebut dapat digunakan untuk pembangunan taman dengan menanam beberapa jenis vegetasi.

Asep juga menyampaikan, pihaknya membuka kesempatan bagi badan-badan usaha, baik badan usaha milik pemerintah maupun swasta yang tertarik untuk berkegiatan CSR di Bantargebang, salah satunya dengan membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

"Kita sudah ada lahannya. Kemarin sempat ada organisasi yang tergerak untuk mengurus anak-anak pemulung, kita beri lokasi lahan buat CSR-nya," ucap Asep.

Baca juga : Berlari ke Bantargebang, Sandiaga Cium Bau Menyengat Sampah

Sebelumnya, Sandiaga berharap pengelolaan TPST dapat dilakukan dengan lebih baik. Ia mencontohkan pengelolaan sampah di negara maju yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.

"Saya membayangkan, bermimpi seperti di negara negara lain, ini malah bisa jadi tempat wisata nantinya," ucap Sandiaga.

"Saya melihat di negara lain sampah bukan lagi dijadikan momok yamg ditakuti, tapi bisa menjadi sumber begitu banyak kehidupan. Air disini misalnya bila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber kehidupan," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com