Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut CW Sakit sehingga Belum Dimintai Keterangan

Kompas.com - 14/03/2018, 15:53 WIB
Iwan Supriyatna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemeriksaan terhadap CW, wanita yang tinggal bersama lima anak adopsinya di hotel mewah di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, terkendala kondisi kesehatan CW. Hingga Rabu (14/3/2018), CW belum diperiksa.

"Sampai sekarang pun untuk terlapornya kita belum mendapatkan informasi lengkap, karena sampai sekarang yang bersangkutan masih sakit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Rabu (14/3/2018).

Menurut Argo, pihaknya masih menunggu kondisi CW membaik untuk kemudian dimintai keterangan terkait alasannya mengadopsi kelima anak dan tinggal di beberapa hotel.

"Nanti kita akan menanyakan mengenai kisah dia mempunyai 5 orang anak-anak, apakah adopsi, apakah dititipin orang. Karena yang bersangkutan sudah renta, jadi kita tunggu sampai sehat baru kita mintai keterangan," tutur Argo.

Baca juga : KPAI Sebut CW Pernah Kembali Ajukan Hak Adopsi Kelima Anak

Sebelumnya, polisi mendapat laporan dari warga bernama Y bahwa ada dugaan CW melakukan eksploitasi terhadap anak-anak tersebut. Y mengetahui hal itu dari FA, salah satu anak yang pernah tinggal dengan CW. Adapun FA melarikan diri dari CW karena mendapat perlakuan kasar hingga tindakan penganiayaan.

Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian mendatangi hotel yang dimaksud. Di dalam satu kamar hotel, polisi menemukan CW dan empat anak lainnya. Keempat anak tersebut berinisial, RW (14), OW (13), EW (10), dan TW (8).

Dari pemeriksaan kelima anak, mereka mengaku kerap mendapatkan tindak kekesaran hingga penganiayaan.

Tak jarang, jika dianggap bersalah, kelima anak tersebut mendapat hukuman termasuk tidur di kamar mandi hotel dan makan makanan basi.

Baca juga : KPAI Gandeng Kemensos Cari Orangtua Anak-anak yang Diadopsi CW

Saat ini, kelima anak itu dirawat di rumah aman Kemensos di Jakarta Timur. CW mengaku tinggal di tiga hotel yang berbeda selama 10 tahun.

Kemudian, 9 tahun di dua hotel yang berbeda di Jakarta Barat, dan 1,5 tahun di hotel berbintang di Jakarta Pusat.

Biaya hidup CW selama ini disebut berasal dari warisan orangtuanya. Adapun CW masih berstatus saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com