Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Bangkai Truk Sampah Tunggu Masih Jadi Aset Pemprov DKI

Kompas.com - 23/03/2018, 18:27 WIB
Rima Wahyuningrum,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Edy Mulyanto mengatakan, wilayahnya mendata sebanyak 100 kendaraan tua yang mangkrak menanti untuk ditarik.

"Kami sudah meminta BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) untuk penghapusan aset termasuk mobil yang ada di sini. Sebagian lagi ada di asrama-asrama kita (di Cengkareng dan Kalideres)," kata Edy kepada Kompas.com di kantornya pada Jumat (23/3/2018).

Dari pantauan Kompas.com pada Jumat, sekitar 30 kendaraan tua milik Dinas Lingkungan Hidup terparkir bertumpuk di halaman belakang kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat. Kendaraan tersebut yaitu truk sampah, mobil tangki air, dan sepeda motor petugas kebersihan.

Kondisi mobil beragam, ada yang penyok, tak lagi memiliki ban, bemper hilang, kursi rusak, kaca pecah, dan berkarat.

Baca juga : Bangkai Truk Sampah Ditumpuk Begitu Saja di Kantor Sudin LH Jakbar

"Itu mobil-mobil lama. Ada yang dari 1997, udah enggak layak semua," ujarnya.

Armada kebersihan tua menumpuk di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat pada Jumat (23/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Armada kebersihan tua menumpuk di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat pada Jumat (23/3/2018).
Edy menjelaskan, pihaknya telah mengajukan surat penghapusan pada 2017 sebanyak tiga kali tapi belum mendapat respons lebih lanjut.

"Tahun ini kami harus melapor ke pemerintah pusat, bukan BPKD lagi tapi belum ada tindakan. Mungkin cuma ada satu dua aja. Mungkin saking banyaknya aset DKI jadi giliran," katanya.

Kendaraan-kendaraan tua tersebut merupakan aset negara. Hal itu membuatnya terus meminta agar segera dihapus dan diamankan menjadi barang lelang.

Pelelangan aset negara dikelola oleh DJKN (Direktorat Jendral Kekayaan Negara). Dalam kasus ini, harga lelang kendaraan beragam tergantung taksiran dari pihak DJKN.

"Karena itu aset jadi harus dilaporkan ke provinsi untuk dilelang. Yang naksir harganya mereka. Enggak mungkin 100 persen, tergantung kerusakannya," kata Edy.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com