Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Polantas yang Diludahi, Dimaki Pelanggar Lalu Lintas Sudah Biasa

Kompas.com - 08/04/2018, 08:10 WIB
David Oliver Purba,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Direktotat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Hermansyah Sitorus mengatakan, dia sudah biasa menerima makian dari pelanggar lalu lintas di lapangan.

Menurut Hermansyah, para pelanggar biasanya tidak senang jika polisi melakukan penilangan.

Berdasarkan pengalaman Hermansyah di lapangan, para pelanggar umumnya mengetahui kesalahan mereka. Namun, mereka enggan ditilang karena mengaku tidak memiliki waktu untuk menghadiri sidang tilang di pengadilan negeri atau kejaksaan.

"Sudah banyak, sering. Kalau kami di lapangan, dimaki sudah biasa," ujar Hermansyah kepada Kompas.com, Sabtu (7/4/2018).

Hermansyah mengatakan, dia lebih memilih untuk menghindari para pelanggar yang marah dibanding harus merespons yang akhirnya menimbulkan konflik baru. Namun, untuk tindakan yang di luar batas kewajaran, Hermansyah akan melakukan penegakan hukum.

(Baca juga: Pengakuan Polantas yang Diludahi, Dilindas, dan Dimaki Pengendara Ertiga)

Misalnya, seperti yang dilakukan Hermansyah pada Kamis lalu. Seorang pengendara mobil yang melanggar sistem ganjil genap di Flyover Kuningan, Jakarta Selatan, meludahi wajah Hermansyah, melindas kakinya, dan memaki Hermansyah karena tidak senang ditilang.

"Ya kalau maki-maki kami diam saja, kalau dinasihati nanti tambah menjadi. Kami lebih memilih menghindari konflik. Intinya, kami berikan surat tilang sesuai prosedur, mau marah-marah ya cuek saja," ujar Hermansyah.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagara mengatakan, pihaknya memang menginstruksikan agar seluruh petugas yang bertugas tetap bersabar terhadap apa pun tindakan pelanggar di lapangan.

"Jadi memang banyak perlakuan, makian ke petugas. Kami sampaikan harus bersabar. Kami juga terapkan saat unjuk rasa. Jangan nanti kami sudah jadi korban, nanti malah berbalik," ujar Halim.

(Baca: Tolak Ditilang, Pengendara Maki, Lindas Kaki, dan Ludahi Polisi)

Kompas TV Kecelakaan itu sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Panjang arah arteri Permata Hijau mengalami kepadatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com