Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Matraman-Tambak, Transjakarta Mengular, Penumpang Turun Pesan Ojek "Online"

Kompas.com - 10/04/2018, 08:45 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Efek rekayasa lalu lintas setelah dibukanya uji coba underpass Matraman pada Selasa (10/4/2018) menimbulkan kemacetan panjang di simpang Matraman hingga simpang Tambak.

Mobil, sepeda motor, hingga puluhan transjakarta tercebak kemacetan panjang. Bahkan, di halte Matraman II dari arah Pramuka menuju simpang Matraman terlihat antrean transjakarta mengular panjang.

Kasi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman mengatakan, antrean panjang sudah terjadi dari pukul 07.00 dari arah Pramuka ke Matraman.

"Dari Pramuka sudah padat, itu transjakarta juga sudah antre panjang," katanya kepada Kompas.com di simpang Matraman.

Baca juga: Efek Rekayasa Lalin "Underpass" Matraman, Simpang Tambak-Megaria Macet

Beberapa penumpang transjakarta akhirnya menyerah dan turun dari bus sehingga memadati ruas trotoar depan Polsek Matraman. Sejumlah penumpang langsung memesan ojek online.

"Ini parah, Mas, tidak gerak sudah sejam terlambat. Padahal, kantor saya di Senen biasanya cuma 20 menit dari Matraman naik transjakarta," ucap Rini, salah satu warga yang menunggu ojek online di Simpang Matraman.

Baca juga : Kami Terjebak di Dalam Bus Berjam-jam, Cari Ojek Juga Rebutan

Menurut warga, kemacetan biasanya tidak separah pagi ini. Sejumlah penumpang transjakarta mengaku telat berangkat ke kantor.

"Ini tidak biasanya, Mas, macet enggak jalan sampai berjam-jam. Saya masuk pukul 7.30, ini sudah mau 8.30, padahal dari Rawamangun saya tadi naik 06.15," ucap Rustam, penumpang transjakarta yang hendak menuju Menteng.

Baca juga: "Underpass" Matraman Dibuka, Sejumlah Pengendara Masih Bingung

Penumpang Transjakarta keluar dari bus karena macet parah di Simpang Matraman, Selasa (10/4/2018)Stanly Ravel Penumpang Transjakarta keluar dari bus karena macet parah di Simpang Matraman, Selasa (10/4/2018)

Kondisi ini juga diucapkan Ambar. Dia mengaku kesal karena dengan dibukanya underpass malah membuat kondisi Matraman semakin kacau.

"Kalau saya bilang, tidak ada efeknya kalau begini, tetap macet dan tambah parah. Mengapa harus ada jalan yang diubah-ubah, sudah tahu pagi hari orang kerja," katanya.

Senada dengan Ambar, Yuni juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, kalau mau ada perubahan, seharusnya diberitakan jauh hari.

Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas Saat Uji Coba "Underpass" Matraman

"Sosialisasinya enggak ada. Kalau ada, pasti enggak akan macet dan ada yang cari jalan lain. Ini kami sampai terjebak di dalam bus berjam-jam," katanya.

Beberapa petugas Dishub DKI dan transjakarta juga sibuk mengatur arus lalu lintas simpang Matraman yang tidak bergerak cukup lama.

Kompas TV Rencana awal underpass Matraman akan dilakukan uji coba pada Selasa, 3 April 2018, setelah sebelumnya diundur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com