BEKASI, KOMPAS.com - Debat publik pasangan calon walikota dan wakil walikota Kota Bekasi untuk Pilkada 2018 berlangsung Rabu (11/4/2018). Pada sesi pertama kedua pasangan memaparkan rencana program mereka untuk lima tahun ke depan.
Pasangan nomor urut 1, Rahmat Effendi dan Tri Adhianto, menjabarkan programnya membangun Kota Bekasi yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera dan ihsan. Keinginan itu dapat terwujud melalui tata kelola pemerintahan yang baik, prasarana dan sarana yang memadai, perekonomian yang berbasis kreativitas dan perdagangan, pegembangkan kualitas kehidupan masyarakat yang sehat, berakhlak dan inovatif.
“Lima sampai 10 tahun ke depan, kita harus cerdas membangun komitmen untuk berikan pemahaman tata kelola pemerintahan .... Birokrasi harus cerdas secara emosional dan spiritual,” kata Rahmat.
Sementara pasangan nomor urut 2, Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus Saady, mengatakan, mereka ingin menjadikan Kota Bekasi sebagai kota maju, religius dan sejahtera bagi penghuninya. Nur mengungkapkan, Bekasi sebagai kota yang berdekatan dengan Jakarta tidak boleh hanya dipandang sebagai kota pinggiran, tetapi kota yang menyatu dengan pembangunan Jakarta.
Kemajuan Kota Bekasi tidak boleh lepas dari ciri khas agamais yang selama ini sudah melekat dengan kota itu.
“Bekasi adalah kota kecil yang penduduknya hanya 2,8 juta, kota strategis ini harus menyatu dengan Ibu Kota Negara (DKI Jakarta). Potret Bekasi adalah kemacetan, menampilkan pengangguran yang jauh lebih tinggi dari Jawa Barat. Karena itu kami ingin membangun kota maju religius, bukan satu agama, kita akan ayomi semuanya. Kita bangun infrastruktur berkelanjutan, modern,” ujar Nur.
Debat publik itu merupakan yang pertama dari rencana tiga kali penyelenggaraan oleh KPU Kota Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.