Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Rumah Baru Kampung Akuarium, Ada Lahan Parkirnya

Kompas.com - 14/04/2018, 21:03 WIB
Rima Wahyuningrum,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Sabtu (14/4/2018) warga Kampung Akuarium, Penjernihan, Jakarta Utara memamerkan desain maket rumah impian mereka kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam maket tersebut terdiri atas dua jenis rumah yakni yang bertingkat dan tidak bertingkat. Rumah tersebut akan dibangun di lahan lama mereka yang menjadi korban penggusuran pada 11 April 2016.

Arsitek Amalia Nur Indahsari dari Tim Teknis RUJAK Center of Urban Studies, salah satu yang merealisasikan keinginan warga, menjelaskan alasan perbedaan tingkatan rumah tersebut.

"Sebenarnya kalau konsepnya sendiri maunya yang enggak terlalu tinggi. Kalaupun bertingkat 2 - 3 lantai aja. Ada juga tipe unit biasa yang nempel (tidak tingkat)," kata Amalia kepada Kompas.com, pada Sabtu.

Baca juga: Warga Kampung Akuarium Akan Pamerkan Desain Rumah Buatan Mereka ke Gubernur Anies

Menariknya, salah satu desain rumah baru tersebut dibuat bak rumah panggung dengan ruang kosong di bawah. Amalia mengatakan bentuk tersebut adalah keinginan warga Kampung Akuarium.

Ruang dibawah rumah panggung akan menjadi ruang parkir kendaraan dan sarana usaha mereka sepertu becak atau gerobak.

"Warga minta space di bawah (rumah) untuk area bersama kumpul dan parikir kendaraan. Sebagianbesar memang (rumah) panggumg. Emang ada yang enggak perlu panggung juga," katanya.

Ukuran tiap unit

Amalia mengatakan, luas tiap unit di dapat berdasarkan hasil diskusi bersama warga Kampung Akuarium. Seperti yang terlihat dalam maket, 1 kotak unit berukuran 4,5 x 6 atau sekitar 25 meter persegi.

"Lewat diskusi warga, mereka minta 40 meter persegi. Tapi itu disesuaikan lagi kalau ada 1 KK yang lebih dari 4 anggota keluarga. Mereka bisa 2 unit," kata Amalia.

Konsep penataan unit di lahan seluas kurang lebih 1 hektar tersebut disesuaikan dengan jumlah jiwa yang ada. Tim arsitek akan menata unit dengan membuat presentasi zona hijau dan area hunian.

Namun, untuk jumlah unit yang ada di Kampung Akuarium nantinya belum bisa dipastikan. Karena, timnya sembari menunggu proses Kartu Identitas Penduduk milik warga yang dibekukan pasca penggusuran dua tahun lalu.

"Karena semua Warga Akuarium belum semuanya benar-benar (identitasnya) setelah KTP-nya dibekukan. Jadi kita belum tahu, kita masih akan terus berlanjut," katanya.

Sejauh ini mereka memegang kesiapan para warga Kampung Akuarium untuk bisa kembali memiliki rumah."Kesiapan warganya dulu dan penataanya. K alau jumlah dan material bangunan masih bisa dilanjutkan untuk proses selanjutnya," sebut Amalia.

Kompas TV Pasca digusur setahun lalu, kini warga kembali menempati wilayah Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com