Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesialis Pengganjal Kartu ATM Total Gasak Rp 1,1 Miliar Uang Nasabah

Kompas.com - 17/04/2018, 22:16 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Barat menangkap dua kelompok pencuri spesialis pengganjal mesin ATM atau anjungan tunai mandiri. Dua kelompok yang saling kenal tetapi tidak bekerja sama itu total membobol uang nasabah bank Rp 1,1 miliar sejak tahun lalu.

Kasubnit Cyber Crime Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Dimitri Mahendara, Selasa (17/4/2018), mengatakan kedua kelompok itu telah melakukan aksinya di 48 tempat di Jakarta.

"Kalo dari pengakuan kelompok pertama sejak awal 2018, perkiraan mereka dapat Rp 300 jutaan. Kalau kelompok kedua mulai 2017-2018 kira-kira sekitar Rp 700 juta," kata Dimitri.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Edy Suranta Sitepu menyebutkan, keelompok pertama ada tiga orang yaitu MY, AS dan TB. Kelompok kedua berjumlah 4 orang yaitu M, RB, MF dan IM.

Enam dari tujuh orang itu kini ditahan. Sementara satu orang masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka tembak saat ditangkap polisi.

Selain tujuh orang yang telah ditangkap, polisi juga masih mengejar satu orang lainnya yaitu JA (31) yang diyakini sebagai otak dari aksi pencurian itu.

Para tersangka itu mengganjal kartu di mesin ATM dengan tusuk gigi. Setelah itu mereka berupa-pura membantu korban yang kesulitan memasukkan kartu.

Saat berpura-pura membantu itu, mereka mengelabui korban dengan menukar kartu ATM milik korban dengan kartu lain yang mereka dapat dari para pencopet. Ketika korban berusaha mengambil uang dengan menekan kode PIN tentu saja gagal karena kartu itu telah ditukar tersangka.

Pelaku lainnya mengecoh korban seolah-olah kartu ATM tertelan. Selama proses itu mereka menghafal PIN ATM korban untuk kemudian digunakan saat mengurus isi kartu korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com