JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta dalam waktu dekat akan memulai penataan tahap dua kawasan Tanah Abang. Dalam tahap ini, banyak pembangunan yang dilakukan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Revitalisasi Blok G
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut langkah pertama adalah membereskan Blok G. Bangunan berusia 30 tahun itu akan dirobohkan untuk kemudian dibangun pasar yang di atasnya berdiri 1.500 unit rusunawa.
"Pedagang akan dipindahkan ke tempat parkir dan akan dibangun tempat penampungan sementara," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta.
Baca juga : Gila Nih Macetnya, Mau Ke Tanah Abang Saja Bisa 1 Jam
Sandiaga menyebut ada sekitar 360 pedagang Blok G yang akan direlokasi ke tempat penampungan sementara di lahan parkir. Pemindahan dan pembangunan Blok G akan dilakukan paralel.
2. Membangun skybridge
Di waktu yang sama, Pemprov DKI akan memulai pembangunan skybridge bagi pejalan kaki dan pedagang kaki lima (PKL).
"Pedagang yang di Jatibaru baru direlokasikan di lahan alternatif. Sekarang lahannya sedang difinalisasikan di lahan Sarana Jaya," kata Sandiaga.
Direktur Utama PT Pembangunan Sarana Jaya Yoory Pinontoan mengatakan lahan relokasi untuk 400 pedagang Jalan Jatibaru tak jauh dari lokasi jualan mereka sekarang.
Lokasinya di belakang toko-toko di sepanjang Jalan Jatibaru, persis seberang stasiun.
Baca juga : Skybridge Tanah Abang Senilai Rp 50 Miliar untuk PKL dan Pejalan Kaki
"Bentuknya masih sporadis, belum menyatu. Kami di sana baru sekitar 1.700-an meter persegi, masih kurang kalau untuk penampungan," kata Yoory.
Anggaran skybridge sekitar Rp 50 miliar. Namun, belum diketahui apakah akan dibangun Sarana Jata atau jadi tanggung jawab Pemprov DKI.
"Skybridge itu sepanjang Jalan Jatibaru yang buka tutup itu. (Dari Stasiun Tanah Abang) sampai ke Blok G. Jadi nanti PKL di atas, jalannya bisa dibuka, orang juga bisa enggak turun di situ, dia bisa nyeberang langsung ke skybridge tadi," kata Yoory.
Baca juga : Anies Siapkan Hadiah buat Warga yang Sumbang Ide Rancang TOD
3. Cari investor untuk TOD
Sandiaga mengatakan dalam penataan tahap dua ini, PT Pembangunan Sarana Jaya juga diminta mulai cari investor.
"Jangka panjang, Sarana Jaya diperintahkan untuk memastikan satu TOD bisa dilakukan segera dengan pendekatan kemitraan untuk mengelola lahan 13,3 hektar," kata Sandiaga.