Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Hampir Naik Kapal yang Meledak di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 23/04/2018, 10:06 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, dirinya hampir menaiki kapal Dinas Perhubungan pada Sabtu (21/4/2018) saat berangkat ke Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.

Kapal yang hendak dia naiki itu meledak di Kepulauan Seribu pada Minggu.

"Saya waktu Sabtu kan berangkat ke Pulau Bidadari, ada kapal di sana. Kalau kami kelebihan muatan, kami akan pakai itu dan itu bisa terjadi pada siapa saja," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin pagi.

Ia menyayangkan peristiwa ledakan tersebut. Dia ingin ke depan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang berangkat ke Kepulauan Seribu harus teliti.

Pemprov DKI sedang berupaya meningkatkan jumlah wisatawan ke Kepulauan Seribu.

"Kami ingin momentum yang ada di Kepulauan Seribu tidak tercoreng karena kelalaian. Kami pastikan kelaikan atau baiknya transportasi laut kita," kata Sandiaga. 

Mesin kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta meledak di Dermaga Utama Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Minggu (22/4/2018) pukul 10.20.

Kapal sekolah itu membawa rombongan UP Perparkiran Dishub DKI dari Ancol menuju Kepulauan Seribu pada Sabtu dan hendak kembali ke Ancol pada Minggu.

Baca juga: Mesin Kapal Dishub DKI Meledak Sesaat Setelah Dihidupkan

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, mesin kapal itu meledak tak lama setelah dihidupkan, sekitar 10 detik setelah mesin dihidupkan.

Sebanyak 47 anggota rombongan UP Perparkiran Dishub DKI bertolak dari Dermaga Marina Ancol ke Pulau Pramuka pada Sabtu pagi. Rombongan kemudian menuju Pulau Panggang pada Minggu pagi. Mereka berada di sana sekitar 15 menit dan akan kembali ke Ancol.

"Mesin kapal mulai dihidupkan. Selang 5-10 detik terjadi ledakan dari bagian belakang kapal tempat penumpang masuk ke kabin kapal," ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com