Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Terlambat Dampingi Wapres Tinjau Velodrom

Kompas.com - 27/04/2018, 12:21 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terlambat datang ke Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, untuk mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (27/4/2018).

Wapres sudah tiba terlebih dulu di Velodrom sekitar pukul 09.00. Namun, saat itu, Sandiaga belum hadir untuk menyambut Wapres.

Wapres pun masuk ke dalam Velodrom dan melihat situasi di dalam.

Baca juga: Sandiaga Dampingi Wapres Tinjau "Venue" Asian Games di Velodrom dan Ancol

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi memberi penjelasan kepada Wapres mengenai progres pembangunan Velodrom Rawamangun.

Setelah 10 menit berlalu, Sandiaga baru hadir di lokasi. Sandiaga kemudian bergabung dengan rombongan Wapres untuk berkeliling.

Baca juga: Sandiaga Beberkan Alasan Tak Tunjuk PNS Jadi Komisaris Utama di PT Delta Djakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendampongi Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau venue Asian Games, di Velodrome, Jumat (27/4/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendampongi Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau venue Asian Games, di Velodrome, Jumat (27/4/2018).
Setelah itu, Sandiaga ikut mendampingi Wapres meninjau venue cabang olahraga jetski dan layar di Ancol, Jakarta Utara.

Sandiaga menyampaikan, ia terlambat datang karena ada investor yang harus dia temui di Balai Kota DKI Jakarta.

"Saya telat sedikit karena ada investor dari Abu Dhabi yang dibawa dubes kita di Abu Dhabi," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Yakin Gagalnya Lelang Mebel di Disdik Tak Berimplikasi Hukum

Ia mengatakan, investor tersebut datang ke Indonesia khusus menemuinya. Dia pun akhirnya memberi tahu Wapres melalui staf protokol bahwa akan terlambat.

"Saya izin sama protokol, saya bilang saya temui dulu (investor) 15 menit karena dia terbang ke sini hanya untuk bertemu saya. Pak JK mengerti," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com