Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Sensasi "Doorstop" Saat Makan di Kantin Polda Metro Jaya...

Kompas.com - 30/04/2018, 09:40 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang serentak berdiri saat Kompas.com baru saja menginjakkan kaki di halaman depan kantin yang terletak di samping lapangan Samapta Bhayangkara (Shabara) Polda Metro Jaya, Jumat (27/4/2018) sore.

Tiga orang yang terdiri dari dua wanita dan satu pria tersebut ternyata adalah pemilik tiga kios makanan di kantin berkonsep pujasera tersebut.

Mereka menyerbu kami dengan menawarkan berbagai menu makanan dan minuman.

"Mbak mau makan apa mba? Ada soto ini," ujar salah satu pedagang.

"Mau minum juga ada, Mbak. Mau jus, es teh, es jeruk, ada," kata pedagang yang lain.

"Mau rames Mbak, ada nasi rames Mbak," timpal pedagang terakhir.

Baca juga : Kantin Sehat ala SD Inpres di Kupang

Begitu banyak makanan dan minuman yang ditawarkan para pedagang. Padahal, kami masih berdiri di pintu masuk dan belum menentukan tempat duduk.

Para pedagang masih mengerubungi sampai kami menyebutkan makanan atau minuman apa yang hendak kami pesan.

Alhasil, kami justru merasa kebingungan memilih makanan yang akan kami pesan.

Poliso jadi salah satu pelanggan kantin Sabhara Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (27/4/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Poliso jadi salah satu pelanggan kantin Sabhara Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (27/4/2018).

Doorstop sebelum makan

Para wartawan, termasuk di Polda Metro Jaya, sering mewawancarai narasumber secara langsung dari jarak dekat atau spontan mencegat mereka. Cara ini dikenal dengan doorstop.

Ketika menyambangi kantin Shabara, giliran kami merasa seperti sedang di-doorstop para pedagang.

Pengunjung akan merasa seperti pejabat atau pesohor negeri yang dikerubuti wartawan yang telah menunggu kedatangannya dan ingin menanyakan berbagai hal.

"Biasanya enggak cuma tiga pedagang mbak. Di sini ada 12 pedagang. Biasanya hampir semua nunggu di depan, kalau ada pengunjung langsung berlomba-lomba nawarin dagangannya," ujar Poniman, salah satu pedagang asal Jawa Tengah.

Demi dapat pelanggan, tapi saling akur

Halaman:


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com