Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi May Day, Para PRT Goyang Kucek Baju di Depan Pintu Monas

Kompas.com - 01/05/2018, 10:09 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih kurang 350 asisten rumah tangga (ART) se-Jabodetabek berkumpul di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018) untuk meramaikan Hari Buruh Internasional.

Koordinator aksi massa dari Jala PRT Lita Anggraeni mengatakan, ia dan teman-teman membawa dua pesan pada hari ini.

"Pertama, kita ingin ada perlindungan undang-undang pekerja rumah tangga. Kedua, kita semua mendukung pemerintah bagaimana caranya untuk menghindari diskriminasi aksi dan pelecehan seksual kepada para PRT (pekerja rumah tangga)," kata Lita kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga : Buruh Berunjuk Rasa di Jakarta, Ini Pengaturan Lalu Lintas Saat May Day

Ia mengatakan, selama ini PRT tidak memiliki jaminan sosial. Mereka juga dilarang berserikat atau mengikuti kegiatan kelompok.

Dalam aksinya, mereka berteriak menyemangati diri dengan kalimat "Hidup pekerja rumah tangga'.

Menariknya, mereka membawa sejumlah atribut dapur, seperti serbet, panci, baskom, sapu, penggporengan, sutil, tampah, dan saringan.

Peserta aksi yang didominasi wanita tersebut juga membawa beberapa poster yang berisi tulisan terkait tuntutan mereka, seperti "Day off for domestic worker", "Majikan tidak sama dengan raja atau ratu", dan "Upah layak buruh di negeri merdeka."

"Itu semua kalimat memang yang ingin disampaikan. Sudah kita rapatkan, kita pilih agar tidak ada lagi diskriminasi," kata Lita.

Baca juga : Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Peringatan May Day di Jakarta

Tak hanya itu, mereka menampilkan tarian dengan iringan musik pop-dance dari atas mobil komando.

Mereka melakukan tarian seperti kegiatan rumah tangga, misalnya menyapu, mengucek pakaian, dan bersolek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com