Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Bocah MR Terkait Acara di Monas Versi Keluarga

Kompas.com - 02/05/2018, 20:49 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial MR (11), tewas setelah mengikuti acara pembagian sembako yang digelar 'Forum Untukmu Indonesia', di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018) lalu. MR diduga meninggal akibat terhimpit massa saat pembagian sembako tersebut.

Kuasa hukum Komariah, ibu dari MR, M Fayyad mengungkapkan kronologi MR bisa mengikuti acara tersebut. Menurut dia, pada hari pembagian sembako, Komariah dan MR berangkat menggunakan bus yang disediakan panitia menuju kawasan Monas.

Komariah membawa serta MR karena bocah tersebut menderita down syndrome dan tidak bisa ditinggalkan sendirian di rumah. Komariah dan MR kemudian mengantre di lokasi acara sekitar satu jam.

Baca juga : Sandiaga Sebut Dua Anak Tewas akibat Bagi-bagi Sembako di Monas

Namun, kondisi yang terik ditambah membludaknya pangantre membuat situasi menjadi ricuh. Pengantre yang jumlahnya amat banyak itu berdesak-desakan.

Komariah berusaha keras memegang tangan MR, tapi genggaman tersebut terlepas dan MR terinjak-injak oleh massa.

"Korban ikut antre sekitar pukul 10.30 WIB. Kemudian chaos terjadi di TKP pukul 11.30 WIB yang mana di dalam genggaman Ibu Komariah, korban terseret, berdesak-desakan, dan terinjak," ujar Fayyad, usai menemani Komariah melaporkan Ketua Panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Santosa, di Bareskrim Polri, Rabu (2/5/2018).

Baca juga : Ini 5 Pelanggaran Acara Bagi-bagi Sembako di Monas

Di tengah situasi itu, Komariah masih berusaha membawa MR keluar dari massa yang ricuh. Komariah mengangkat tubuh MR ke bawah pohon.

Saat itu, kondisi MR muntah-muntah dan kejang-kejang. Komariah sempat meminta pertolongan sejumlah panitia, akan tetapi beberapa panitia disebut tidak menggubris.

Komariah akhirnya dibantu dua personel TNI yang sedang betugas. Adapun MR dibawa ke salah satu tenda medis.

Namun, di tenda tersebut, petugas medis tidak langsung merawat MR dikarenakan tidak tersedianya peralatan medis. Akhirnya, MR dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan untuk mendapat pertolongan.

Baca juga : Pemprov DKI: Panitia Untukmu Indonesia Tak Mengindahkan Peringatan Bagi-bagi Sembako di Monas

MR tiba di rumah sakit sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga Minggu (29/4/2018) pukul 04.35 WIB, MR masih dirawat di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

MR dinyatakan meninggal oleh dokter setelah serangkaian pertolongan yang diberikan. Namun, pihak rumah sakit tidak menyampaikan penyebab kemartian MR.

"Tidak ada yang disampaikan," ujar Fayyad.

Selain MR, seorang anak lainnya berinisial MJ, juga diduga meninggal akibat terhimpit massa saat kegiatan pembagian sembako di Monas.

Keluarga korban telah melaporkan ketua pantia Forum Untukmu Indonesia ke polisi, karena dianggap melakukan kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya MR.

Adapun polisi akan membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com