Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kalibata City Upayakan Berbagai Hal untuk Cegah Prostitusi

Kompas.com - 09/05/2018, 11:30 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola apartemen Kalibata City di Jakarta Selatan memastikan tidak akan tinggal diam terkait adanya praktik prostitusi di hunian tersebut. Berbagai tindakan pencegahan dilakukan termasuk bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap praktik terselubung tersebut.

General Manager Kalibata City, Ishak Lopung, mengemukakan hal itu, Rabu (9/5/2018), untuk menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakata Sandiaga Uno.

Sandiaga sebelumnya mengancam akan mencabut izin pengelola apartemen itu jika ditemukan lagi praktik prostitusi di hunian tersebut.

Baca juga : Prostitusi Berulang di Kalibata City, Sandiaga Ancam Cabut Izin Pengelola

"Kami men-support pernyataan (Sandiaga) bahwa Kalibata harus bersih (dari prostitusi). Kami mendukung apartemen Kalibata bersih (dari prostitusi)," kata Ishak.

Polisi kembali membongkar bisnis prostitusi online berkedok pijat tradisional di dua tower Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, hari Minggu lalu.

Polisi mengatakan, dua tersangka yang berperan sebagai mucikari, yakni H (31) dan M (35). Mereka menawarkan pekerja seks komersial (PSK) melalui sebuah aplikasi online.

Baca juga : Begini Modus Pelaku Bisnis Esek-esek Berkedok Pijat di Kalibata City

Ishak mengatakan, dengan adanya pengungkapan kasus itu, pihaknya sebagai pengelola sangat mengapresiasi dan mendukung langkah polisi.

Namun dia mengatakan, pengelola sedikit kesulitan dalam mengatur dan mengawasi kegiatan setiap unit apartemen. Kalibata City memiliki 13.000 unit dan 18 tower untuk dikelola.

"Sesuai aturan, kami selaku pengelola tidak bisa langsung mengakses masing-masing unit, karena itu menyangkut area privasi pemilik. Sedangkan kami hanya bekerja di ruang-ruang publik," ujar Ishak.

Menurut Ishak, pengelola Kalibata City tidak tinggal diam. Tindakan pencegahan terkait praktik prostitusi terus dilakukan. Mereka misalnya membuat spanduk, pamflet, poster sampai pengumuman yang mengingatkan larangan terkait praktek-praktek kriminal.

Pihak manajemen juga sudah memanggil para perantara atau brooker dan mengingatkan untuk tidak menyewakan unit hunian secara harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com