JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Forensik RS Polri Kramatjati Kombes Edi Purnomo meminta pihak keluarga terduga napi terorisme yang tewas akibat kericuhan di Mako Brimob datang untuk kebutuhan identifikasi.
"Tolong disampaikan yang penting identifikasi saja dulu," ucapnya kepada awak media di depan Gedung Utama RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (11/5/2018).
Baca juga : Istri Iptu Yudi Rospuji Tak Melahirkan di RS Polri Kramatjati
Edi menyampaikan, meski pihak rumah sakit sudah melakukan identifikasi, keterangan dan kepastian dari pihak keluarga sangat dibutuhkan sebagai data pembanding.
"Kami sudah lakukan identifikasi, tapi kembali dalam identifikasi kami butuh data perbandingan dari keluarga, baik Ibu, bapak, atau anaknya, tidak boleh yang lain," ucap Edi.
Menurut dia, bila belum ada pihak keluarga yang datang, jenazah akan disimpan di RS Polri. Ia juga menyampaikan, tidak ada tenggat waktu bagi pihak keluarga untuk datang mengambil jenazah tersebut.
"Kami belum bisa rilis satu jenazah atas nama siapa karena belum ada pihak keluarga," kata dia.
"Kami akan simpan karena freezer kami punya kemampuan suhu sampai minus 20 derajat celcius yang bisa menyimpat (mayat) cukup lama," ujar Edi.
Baca juga : Jenazah Terduga Napi Teroris di RS Polri Belum Diidentifikasi
Sebelumnya, satu jenazah napi terorisme bernama Beni Samsutrisno dibawa ke RS Polri.
Jenazah itu datang bersama lima jenazah anggota polisi yang tewas dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.