Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Buka Dapur Umum bila Banjir Tinggi di Kebon Pala

Kompas.com - 21/05/2018, 21:11 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan membuka dapur umum bila banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, naik kembali. Sekarang ini ketinggian air terus di pantau oleh Pemprov DKI

"Dan ini sekarang terus kita pantau, misalnya naik lebih tinggi lagi, akan kita buka dapur umum," kata Sandiaga, saat menghadiri Safari Ramadhan Tingkat Provinsi DKI di Masjid Suprapto Suparno, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Senin (21/5/2018).

Banjir yang merendam pemukiman warga Kebon Pala diketahui terjadi sejak Minggu (20/1/2018). Awalnya, ketinggian hanya sekitar 50 sentimeter.

Baca juga: Permukiman Warga di Kebon Pala Kembali Terendam Banjir

 

Namun, pada Senin pagi, banjir kiriman kembali menerpa dengan ketinggian mencapai satu meter lebih.

"Tadi pagi terpantau 70 cm, dan ternyata sekarang sudah naik ke angka ketinggiannya antara 30 (cm) sampai 80 cm," ucap Sandiaga.

Sementara ini, Pemprov DKI sudah mengirimkan nasi bungkus kepada warga yang terdampak banjir. Dia mengatakan, ada beberapa RW dan RT yang terdampak, yakni RT 013, RW 004, RW 010, RW 011, dan RW 005.

Baca juga: Ciliwung Meluap, Banjir 50 Cm di Kebon Pala Jakarta Timur Sudah Surut

"Sekarang ini kita kirimkan nasi dan makanan," ujar Sandiaga.

Ia memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir ini. Soal penanganan kedepan, Sandiaga mengatakan perlu adanya pembenahan sistem dari hulunya.

"Kita akan benahi sistemnya dari hulu sampai Jakarta. Karena ini diakibatkan dari hujan yang luar biasa dari Bogor," ujar dia.

Kompas TV Di tempat ini, ketinggian banjir sempat mencapai dua meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com