Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Tukar Uang Pecahan Kecil di Monas, Ini Syaratnya

Kompas.com - 22/05/2018, 12:12 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia bekerja sama dengan 13 bank menyelenggarakan layananan penukaran uang pecahan kecil di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat. Layanan penukaran uang tersebut dimulai Senin (21/5/2018) kemarin hingga Jumat mendatang dalam rangka menyambut Lebaran 2018.

Apa saja syarat penukaran uang?

"Syaratnya sama seperti tahun lalu dan cukup mudah. Cukup bawa uang yang mau ditukar dan KTP. Kami hanya terima KTP tidak bisa dokumen lain," kata Kepala Tim Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kantor Pusat, Suyatno, di Monas Selasa pagi.

Baca juga: Layanan Penukaran Uang Kecil di Lapangan IRTI Monas Diserbu Warga

Ia menjelaskan, warga yang ingin menukarkan cukup datang ke lapangan IRTI Monas. Layanan penukaran dibuka pukul 09.00 sampai 14.00 WIB.

Setelah mengantre, warga akan mendapatkan nomor urut yang akan diberikan petugas keamanan. Setelah mendapatkan nomor urut, warga dipersilakan masuk ke arena penukaran yang sudah disediakan.

"Warga silahkan menuju ke bank mana saja dari 13 bank ini. Boleh sesuai bank yang dimiliki atau bank lain. Di sini ke-13 bank sudah menyediakan mobil layanan yang siap melayanai penukaran uang," kata Suyatno.

Jumlah uang yang ditukarkan dibatasi hanya Rp 3,7 juta. Pecahannya adalah Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000 masing-masing sebanyak 100 lembar.

"Kami membatasi bagi warga yang datang hanya boleh menukar 1 kali per 3 hari. Misal dia tukar Senin kemarin, dia baru bisa tukar lagi Kamis," kata Suyatno.

Ia juga mengemukakan, warga yang tidak membawa uang tunai, beberapa bank sudah menyiapkan mesin ATM di acara itu. Warga dipersilahkan mengambil uang di ATM kemudian menukarkan uang pecahan kecil di konter penukaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com