Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senggol Warga dan Melarikan Diri, Sopir Angkot di Pamulang Diamuk Warga

Kompas.com - 23/05/2018, 20:05 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang sopir angkutan kota rute Muncul - Ciputat, Y (15), diamankan polisi setelah menyenggol kaki Fusy Handayani (16), pejalan kaki di Jalan Beo Asia Afrika, Kedaung Timur, Tangerang Selatan, Rabu (23/5/2018) pukul 00.45 WIB.

"Angkutan umum ini diduga menyengol kaki pejalan kaki tapi angkutan umum tetap berjalan dan melarikan diri," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Tangerang Selatan Ipda Yoga, saat dihubungi, Rabu.

Pelaku diteriaki warga setempat saat melarikan diri di sekitar kawasan Masjid Asia Afika. Angkot yang dikendarainya pun menabrak bagian belakang sebuah mpbil Toyota Avanza yang sedang parkir. 

Angkot yang kemudikan Y baru berhenti setelah menabrak teras rumah warga.

"Setelah menabrak mobil, yang bersangkutan berhenti dan diamuk warga sampai mobilnya rusak karena digulingkan," kata Yoga.

 Kaca depan angkot retak, nyaris pecah dan hampir seluruh bagian mobil mengalami penyok.

Kabar yang beredar menyebutkan, Y yang merupakan sopir tembak itu dalam pengaruh obat Tramadol yang memberikan efek samping mengantuk. Namun, kabar tersebut dibantah Yoga. Ia mengemuakan, penyebab tabrakan itu karena panik.

"Sampai dengan saat ini kalau dari penyidik belum ada. Kami cek enggak ada pengaruh narkoba atau obat. Faktornya hanya panik," ujar Yoga.

Saat ini Y diamankan di Polres Tangerang Selatan bersama barang bukti, yaitu angkot berpelat B 1554 NUX dan Toyota Avanza berpelat B 1951 WMM. Sementara korban menjalani pengobatan di kediamannya.

"Pejalan kaki mengalami luka ringan, ada memar di kakinya dan dibawa ke tukang urut," kata Yoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com