Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Galian di Lokasi Mobil Terperosok Memiliki Tanda Peringatan

Kompas.com - 28/05/2018, 20:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polsek Tanjung Duren AKP Rensa Aktadivia mengatakan, lokasi galian tempat mobil milik Januar Nurman (71) terperosok sebenarnya memiliki pita tanda peringatan.

Sebelumnya, polisi menyebut kakek pengemudi Daihatsu Xenia dengan nomor polisi B 1304 BFW itu terperosok karena tidak hati-hati dalam memarkirkan kendaraannya.

"Ada kok (pembatas). Garis pita kuning hitam kayak police line," kata Rensa, saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/5/2018).

Baca juga: Penyebab Mobil Terperosok Galian di Tanjung Duren akibat Pengemudi Tak Hati-hati

Garis pita kuning hitam di lokasi proyek biasa bermakna tanda peringatan atau penghalang.

Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap pemborong, Rensa mengatakan galian itu merupakan proyek dari pemerintah daerah untuk pemasangan pipa kabel listrik dan gas kedepannya.

Proyek baru berjalan sekitar satu bulan terakhir. Galian tak hanya dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP), melainkan di sepanjang Jalan Susilo dan Jalan Mawardi setiap 25 meter sekali.

"Mereka setiap sore atau menjelang maghrib balik (kerja) itu pasti dipasangin (dan) dicek lagi tanda (pembatas) nya. Karena bukan cuma 1 lubang di situ, ada beberapa lubang yang mereka gali. (Setiap lubang) Sama, mereka dipasang tanda," terang dia.

Baca juga: Akibat Galian Resapan Air Tanpa Pembatas, Mobil Terperosok ke Lubang

Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Jakarta Barat AKBP Ganet Sukoco menyebutkan penyebab terperosoknya mobil akibat lubang galian tidak diberi pembatas dan dalam kondisi terbuka.

"(Itu) lubang galian resapan air yang tidak tertutup akibatnya kendaraan mengalami kerusakan di bagian bodi depan ringsek kaca pecah," kata Ganes, Minggu.

Pengemudi kendaraan selamat setelah dievakuasi dari dalam mobil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com