JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mengantisipasi arus mudik Lebaran, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) akan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi di wilayah Jabodetabek, guna mendukung kelancaran angkutan lebaran.
Optimalisasi teknologi yang dimaksud adalah dengan mengkombinasikan kinerja Area Traffic Control System (ATCS) melalui drone, video call, dan juga informasi berbasis Google.
"BPTJ berusaha memberikan layanan terbaik bagi masyarakat agar lalu lintas angkutan Lebaran di Jabodetabek terhidar kemacetan parah," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono, dalam keterangan resminya, Kamis (31/5/2018).
Baca juga: BPTJ Kaji Solusi Kemacetan Saat Arus Mudik, Khususnya di Rest Area
Dengan pemanfaatan TI tersebut, diharapkan bisa mempermudah pendeteksian kemacetan yang kerap terjadi pada beberapa ruas jalan arteri di Jabodetabek.
Bambang mengatakan, pengoperasian ini akan dilakukan mulai 7 Juni 2018 dan melibatkan ATCS yang dimiliki kepolisian serta Dinas Perhubungan (Dishub), sehinga jangkauan pemantauanya semakin luas.
"Jika alat kami mendeteksi adanya potensi kemacetan, segera akan kami koordinasikan dengan petugas di lapangan untuk pengaturan," ucap dia.
Baca juga: Cara BPTJ Menyiasati Kelancaran Lalu Lintas Saat Asian Games
Saat ini, ATCS milik BPTJ sudah didukung dengan 22 CCTV yang tersebar di koridor Bekasi dan Bogor. Selain di jalan arteri, pengaturan lalu lintas juga akan dilakukan di jalan tol.
Khususnya, di sekitar rest area KM 19 Jakarta-Cikampek. Hal ini dilakukan untuk membantu kelancaran serta menyiapkan rekayasa lalu lintas, guna menghindari kepadatan akibat volume kendaraan yang meningkat.