Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Nilai Orang yang Ambil Penutup Gorong-gorong "Underpass" Mampang-Kuningan Tidak Pancasilais

Kompas.com - 01/06/2018, 13:55 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai orang yang mengambil tutup saluran air atau gorong-gorong underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, tidak Pancasilais.

Padahal, dia berharap, masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila, apalagi dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila.

"Contohnya, mengambil tutup jalan di Mampang-Kuningan yang baru diresmikan, itu tidak Pancasilais," ujar Sandiaga, di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).

Baca juga: Penutup Gorong-gorong Underpass Mampang-Kuningan Diduga Dicuri

Sandiaga menyampaikan, hilangnya penutup gorong-gorong underpass bisa membahayakan orang lain, khususnya pengendara. Sebab, hal tersebut menyebabkan underpass berlubang.

"Itu kan membahayakan orang lain. Saya baru dikirimi foto-fotonya, itu bahaya sekali kalau sepeda atau motor, atau bahkan mobil lewat. Itu tidak Pancasilais," kata Sandiaga.

Baca juga: Lubang di Underpass Kuningan-Mampang Diberi Road Barrier Fiber

Sandiaga berharap, nilai-nilai Pancasila terus hadir dalam denyut nadi setiap warga, salah satunya dengan berlaku adil.

Sebelumnnya, sebanyak 25 gorong-gorong di underpass Mampang-Kuningan tidak memiliki penutup. Penutup gorong-gorong itu diduga dicuri.

Baca juga: Hati-Hati, Underpass Kuningan-Mampang Berlubang karena Tak Ada Penutup Gorong-gorong

Akibatnya, titik-titik di lajur kiri jalan dari arah Kuningan menuju Mampang berlubang.

Untuk sementara waktu, lubang gorong-gorong ditandai dan ditutup menggunakan road barrier fiber berwarna oranye, sampai pemerintah selesai membuat pengganti tutupnya.

Kompas TV Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menguji coba Underpass Mampan- Kuningan, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com