Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membayangkan Pengembangan Sentra Primer Tanah Abang...

Kompas.com - 08/06/2018, 11:05 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Lebaran, kesemrawutan di Tanah Abang kembali terlihat. Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno, yang menolak mengandalkan aparat untuk penertiban, memberikan solusi pengembangan kawasan Tanah Abang.

Penutupan Jalan Jatibaru, pembangunan skybridge, kata Sandiaga, adalah potongan-potongan kecil dari rencana besar merombak Tanah Abang.

Kamis (7/6/2018), Sandiaga menerima Jakarta Consulting Group yang untuk membahas pengembangan Sentra Primer Tanah Abang (SPTA).

Baca juga: Jawaban Sandiaga soal Kondisi Tanah Abang yang Kian Semrawut...

Sandiaga menyebut Tanah Abang adalah pusat grosir terbesar di Asia, mengalahkan pasar modern besar di Shenzhen dan Hongkong.

Ia menilai, setidaknya ada dua keunikan Tanah Abang yang membuatnya agak sulit ditata. Pertama, Tanah Abang sebagai pusat transit dengan stasiunnya, berpotensi dikembangkan menjadi transit oriented development (TOD).

Kondisi Pasar Tanah Abang Kian Semrawut. Para pedagang kaki lima mengokupasi hampir seluruh trotoar di Tanah Abang. Tidak ada penindakan dari petugas Satpol PP DKI Jakarta, Rabu (6/6/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Kondisi Pasar Tanah Abang Kian Semrawut. Para pedagang kaki lima mengokupasi hampir seluruh trotoar di Tanah Abang. Tidak ada penindakan dari petugas Satpol PP DKI Jakarta, Rabu (6/6/2018).

 

Jika saat ini baru ada stasiun kereta api, ke depan Light Rail Transit (LRT) fase 2 Velodrome-Tanah Abang akan segera dibangun. Mass Rapid Transit (MRT) juga sudah diusulkan dibangun di bawah tanah.

Kedua, sebagai pusat grosir, Tanah Abang butuh pasar yang lebih besar dari blok-blok yang ada sekarang. Kebutuhan tak hanya soal pertokoan, namun ke depan akan dikembangkan juga kantor, hotel, apartemen, serta pergudangan.

Baca juga: Disetujui Anies dan Sandiaga, Skybridge Tanah Abang Segera Dibangun

"Jarang yang berpikir bahwa selain tempat orang belanja, ini juga logistik. Orang ke sana bawa barangnya dan butuh fasilitas warehouse dan pergudangan. Makanya kita enggak bisa piecemeal, enggak bisa satu-satu menyelesaikannya," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Kamis malam.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Senin (14/5/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Senin (14/5/2018).

Sandiaga mengatakan, penataan juga perlu perencanaan yang matang lantaran lokasi Tanah Abang yang berjarak hanya 2 kilometer dari pusat kota dan pemerintahan. Kondisinya berbeda dengan pusat grosir lain yang biasanya terpencil di suatu kawasan.

"Ini di tengah kota jadi ini merupakan potensi dan tantangan. Kalau saya melihatnya sebagai potensi. Saya melihat sebagai peluang. Ramai itu berkah yang harus kita tata ke depan," ujar Sandiaga.

Baca juga: Pembangunan Skybridge Tanah Abang Dimulai Agustus

Dari 50 hektar kawasan Tanah Abang yang perlu ditata, ada 13,36 hektar yang akan dibangun oleh Pemprov DKI.

Penjual menawarkan dagangan kepada pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (4/6/2018). Jelang hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah sejumlah warga mulai memadati pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian untuk dijual kembali atau digunakan.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Penjual menawarkan dagangan kepada pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (4/6/2018). Jelang hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah sejumlah warga mulai memadati pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian untuk dijual kembali atau digunakan.

Nilai investasi yang ditawarkan mencapai Rp 19,4 triliun. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory Pinontoan mengatakan banyak lahan yang akan dibeli untuk mendukung pembangunan TOD.

"Itu kan pembebasan lahan termasuk (Rp 19,4 triliun). 27 sekian hektar, 13 hektar TOD," ujar Yoory.

Baca juga: Kasatpol PP DKI Tegaskan Trotoar Tanah Abang Seharusnya Steril dari PKL

Rencananya, desain SPTA akan dirampungkan bulan Juli. Investasi akan dibuka dan ditawarkan ke pihak swasta di kuartal ketiga 2018. Jika ada yang cocok, maka pembangunan akan dimulai secepatnya pada 2019 dan mulai operasi pada 2023.

Dari hitung-hitungan sementara, return on investment (ROI) sebesar 83 persen dengan internal rate of return (IRR) sebesar 20,36 persen. Pelunasan investasi diperkirakan memakan waktu 8 tahun 8 bulan.

Kompas TV Pembangunan skybridge Tanah Abang, termasuk dalam konsep penataan kawasan Tanah Abang tahap dua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com