Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Tidak Ada Sopir yang Narkoba, tetapi Banyak yang Tensinya Tinggi

Kompas.com - 10/06/2018, 19:50 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyapa para pengemudi bus yang sedang melakukan tes kesehatan.

Hal ini dilakukan Sandiaga saat memantau arus mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (10/6/2018).

Hasilnya, tidak ada supir bus Terminal Kampung Rambutan yang positif mengonsumsi narkoba dan miras.

Baca juga: Waspadai 3 Titik Rawan di Sekitar Terminal Kampung Rambutan Ini

Namun, 15 dari 128 supir dinyatakan tekanan darahnya tinggi.

"Alhamdulillah pengguna miras dan narkoba untuk pengemudi tidak ada, tetapi masih banyak (sopir) yang tensinya tinggi," ujar Sandiaga.

Sopir yang tensinya tinggi dinyatakan lolos bersyarat, artinya mereka diberi kesempatan beristirahat dan mengonsumsi obat.

Baca juga: Senyum Ramah Petugas Dishub Wanita di Terminal Kampung Rambutan

"Jadi kalau yang bersyarat bahwa dinyatakan lolos, tetapi dia harus mengonsumsi obat. Kalau sopir yang tidak layak, dia harus diganti dan diistirahatkan dulu," katanya. 

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sopir yang dapat menurunkan tekanan darahnya dapat diperbolehkan mengemudikan bus mudik.

"Tapi kalau tidak bisa, diberi obat juga tidak bisa, maka tidak boleh berangkat," ujar Andri. 

Baca juga: Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Mulai Melonjak Sejak Kemarin

Tes kesehatan tidak hanya diwajibkan untuk sopir utama saja, tetapi juga untuk sopir cadangan dan awak bus lainnya.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kondisi kesehatan pengemudi bus serta menjamin keamanan dan keselamatan para pemudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com