JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyapa para pengemudi bus yang sedang melakukan tes kesehatan.
Hal ini dilakukan Sandiaga saat memantau arus mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (10/6/2018).
Hasilnya, tidak ada supir bus Terminal Kampung Rambutan yang positif mengonsumsi narkoba dan miras.
Baca juga: Waspadai 3 Titik Rawan di Sekitar Terminal Kampung Rambutan Ini
Namun, 15 dari 128 supir dinyatakan tekanan darahnya tinggi.
"Alhamdulillah pengguna miras dan narkoba untuk pengemudi tidak ada, tetapi masih banyak (sopir) yang tensinya tinggi," ujar Sandiaga.
Sopir yang tensinya tinggi dinyatakan lolos bersyarat, artinya mereka diberi kesempatan beristirahat dan mengonsumsi obat.
Baca juga: Senyum Ramah Petugas Dishub Wanita di Terminal Kampung Rambutan
"Jadi kalau yang bersyarat bahwa dinyatakan lolos, tetapi dia harus mengonsumsi obat. Kalau sopir yang tidak layak, dia harus diganti dan diistirahatkan dulu," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sopir yang dapat menurunkan tekanan darahnya dapat diperbolehkan mengemudikan bus mudik.
"Tapi kalau tidak bisa, diberi obat juga tidak bisa, maka tidak boleh berangkat," ujar Andri.
Baca juga: Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Mulai Melonjak Sejak Kemarin
Tes kesehatan tidak hanya diwajibkan untuk sopir utama saja, tetapi juga untuk sopir cadangan dan awak bus lainnya.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kondisi kesehatan pengemudi bus serta menjamin keamanan dan keselamatan para pemudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.