Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pemasangan Lampu di Koridor 13 Sudah 90 Persen Selesai

Kompas.com - 20/06/2018, 21:42 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, hampir 90 persen lampu penerangan jalan umum (PJU) di jalan layang khusus transjakarta atau Koridor 13 rute Tendean-Ciledug telah dipasang.

Sandiaga mengaku ditantang untuk menyelesaikan pemasangan lampu PJU itu bulan depan, sebelum Asian Games 2018 berlangsung.

"Sudah hampir selesai 90 persen. Saya ditantang untuk melakukan inagurasi bulan Juli ini di mana sekarang total 9 kilometer, bolak-balik jadi 18 kilometer, lampunya sudah terpasang," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/6/2018).

Sandiaga menjelaskan, nanti ada 341 lampu yang akan menerangi jalan di sepanjang Koridor 13. Setelah semua lampu PJU itu dipasang, bus-bus pemandu pada malam hari akan dikembalikan fungsinya untuk mengangkut penumpang.

Baca juga: Lampu Busway Koridor 13 Mulai Dipasang

Dengan demikian, target 1 juta penumpang transjakarta per hari akan terealisasi.

"Kami targetnya tahun ini bisa 1 juta ridership di transjakarta," kata Sandiaga.

Jalan layang khusus transjakarta koridor 13 Ciledug-Tendean mulai dipasangi lampu beberapa waktu lalu.

Dari pantauan Kompas.com, Senin dua pekan lalu, puluhan tiang lampu berdiri tegak di sisi pembatas ke arah Tendean. Tiang-tiang itu berbentuk agak melengkung di tangkai lampunya. Kemudian, ada ornamen gigi balang berwarna hijau-kuning senada dengan gigi balang di sepanjang pembatas jalan layang.

Kendati lampu telah berdiri tegak di sela-sela pembatas, kabel-kabel di bawahnya belum dipasang. Ini terlihat dari panel yang menganga tanpa isi. Belasan tiang dan ornamen lain yang belum dipasang diletakkan di pojokan halte.

Penerangan di koridor 13 dikerjakan PT Mega Bintang Abadi dengan anggaran Rp 8,7 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com