Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Penutup Gorong-gorong "Underpass" Mampang dan Janji Sandiaga Pasang CCTV

Kompas.com - 25/06/2018, 08:52 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutup saluran air atau gorong-gorong underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, telah hilang dua kali.

Penutup gorong-gorong itu pertama kali hilang pada Mei lalu.

Ada 25 penutup gorong-gorong yang hilang saat itu, lokasinya di sisi lajur kiri jalan dari arah Kuningan menuju Mampang.

Baca juga: Pencurian Penutup Gorong-gorong Underpass Mampang, Petugas Patroli

Gorong-gorong itu kemudian dipasangi penutup baru oleh PT Adhi Karya selaku kontraktor proyek.

Penutup lubang tersebut diperkuat dengan cara dilas supaya tidak kembali hilang.

Sebulan berlalu, penutup gorong-gorong underpass Mampang-Kuningan kembali hilang.

Baca juga: Sandiaga: Pencuri Penutup Gorong-gorong Underpass Mampang Sooner or Later Akan Tertangkap

Kejadian itu diketahui pada Jumat (22/6/2018).

Kali ini, 9 penutup gorong-gorong yang hilang. Lokasinya di sisi lajur kiri jalan dari arah Mampang ke Kuningan.

Akan lapor polisi 

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, pihaknya akan melaporkan aksi pencurian ini ke polisi.

"Pasti dilaporkan," kata Tri, Sabtu (23/6/2018).

Tri menuturkan, ia telah mengerahkan petugas gabungan untuk berpatroli menjaga underpass Mampang-Kuningan, menyusul kembali dicurinya penutup gorong-gorong.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Kemungkinan Laporkan Hilangnya Penutup Gorong-gorong Underpass Mampang ke Polisi

Penutup saluran air atau gorong-gorong underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, yang kembali hilang ditutupi road barrier fiber, Jumat (22/6/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Penutup saluran air atau gorong-gorong underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, yang kembali hilang ditutupi road barrier fiber, Jumat (22/6/2018).
"Saya lagi suruh patroli. PPSU, Babinsa, soalnya pintar dia malingnya," ucapnya.

Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Agustio Ruhuseto juga menyampaikan, ada kemungkinan pihaknya melapor ke polisi.

"Memang ada kemungkinan lapor ke polisi, tetapi saat ini kami melakukan rapat terlebih dahulu untuk mendiskusikan penangangan dan langkah apa yang akan kami ambil," ujar Agustio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com