Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jenazah Korban Kebakaran Gedung Kemenhub Telah Dibawa Keluarga

Kompas.com - 09/07/2018, 10:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga jenazah korban kebakaran di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, telah dibawa pulang oleh pihak keluarga dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pada Minggu (8/7/2018).

"Ada tiga jenazah korban kebakaran di Kemenhub yang dibawa ke kamar jenazah kemarin. Ketiganya sudah diambil pihak keluarga," kata Koordinator Layanan Humas RSCM Rosita, Senin (9/7/2018).

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Gedung Kemenhub Dipastikan Berjumlah 3 Orang

Rosita menuturkan, ketiga jenazah itu berinisial MRE, AS, dan KS. Jenazah MRE diambil oleh keluarganya pukul 10.45 WIB. Sementara, jenazah AS dan KS diambil oleh pihak keluarga pada pukul 18.10 WIB.

Sebelumnya diberitakan, ketiga korban meninggal dunia akibat kehabisan oksigen dalam kebakaran yang berlangsung Minggu (8/7/2018) pagi.

Baca juga: Cerita Petugas Damkar Temukan Secarik Kertas Petunjuk dari Korban Kebakaran Gedung Kemenhub

"Kebakaran sebetulnya relatif kecil ya, tapi asapnya sudah terlanjur menyebar ke ruangan lain. Itu makanya bisa menimbulkan korban. Jadi, yang membunuh itu biasanya asap," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Subejo.

Selain tiga korban meninggal dunia tersebut, ada 20 korban selamat yang sempat dilarikan ke rumah sakit. Penyebab kebakaran masih diselidiki.

Kompas TV Tiga orang meninggal akibat kebakaran Gedung Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com