Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada CCTV, Lurah Kebagusan Jamin Tak Ada Pungli di Wilayahnya

Kompas.com - 17/07/2018, 22:53 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Lurah Kebagusan Leo Yidhantara Harahap memastikan di lingkungannya tidak ada pungutan liar (pungli) dalam mengurus berkas bagi warga.

"Bisa dipastikan di kelurahan kami tidak ada pungli, semua pelayanan gratis. Petugas pelayanan tidak ada yang meminta pungutan dalam pelayanan yang diberikan," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2018).

Leo mengatakan, semua pelayanan berada di kondisi terbuka serta semua ruangan dan meja dilengkapi dengan kamera CCTV.

"Terlebih sekarang di ruang pelayanan kondisinya terbuka, penyerahan dan pengambilan berkas pelayanan di ruangan dan meja terbuka serta dipantau CCTV," jelas Leo.

Baca juga: Gubernur DKI Akan Berhentikan Lurah yang Terbukti Pungli

Sebelumnya, Kompas.com mencoba menelusuri kantor kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan. Di kantor ini, Kompas.com mencoba membuat E-KTP baru di kelurahan tersebut. 

Setelah diberitahukan seluruh prosedur berkas-berkas yang perlu dilengkapi untuk membuat E-KTP, Kompas.com menanyakan berapa biaya administrasi yang perlu dibayarkan.

Namun petugas yang melayani menjawab bahwa pengurusan berkas ini bebas biaya.

"Di DKI semua pengurusan di kelurahan gratis mbak. Gampang kok bikinnya, mbak cukup mengikuti dan lengkapi semua prosedurnya aja," ucap petugas tersebut yang diketahui bernama Titim.

Meski begitu, Titim membeberkan bahwa terkadang untuk mengurus surat di kelurahan, ada warga yang menitipkan kepada ketua RT maupun RW. Dengan begitu, warga tersebut membayar biaya titipan kepada RT atau RW. 

"Kalo ngurus sendiri di kelurahan gratis. Tapi biasanya warga yang sibuk suka nitip ke pak RT atau RW. Nah mereka suka ngasih duit biaya terima kasih lah. Tapi saya engga tau tarifnya," ungkapnya.

Dengan begitu, Titim menyarankan supaya berkas dapat diurus sendiri agar seluruh biaya gratis sesuai instruksi pemprov DKI Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku mengetahui oknum pungli di kantor kelurahan namun Ia enggan membocorkan oknum lurah tersebut.

Ia juga mengatakan, akan turun langsung ke lapangan untuk membuktikan laporan itu.

"Fungsi saya akan berjalan, saya akan OTT mereka," kata Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com