Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Sediakan Titik Antar-Jemput Penumpang Ojek Online di Kantor Pemerintah

Kompas.com - 23/07/2018, 21:55 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menyiapkan titik antar dan jemput penumpang ojek online di dalam area kantor-kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pengemudi ojek online nantinya harus menurunkan penumpang di titik tersebut. Pengemudi itu juga harus menunggu dan menjemput penumpang di titik tersebut.

Namun, titik itu bukan pangkalan bagi ojek online yang belum mendapat orderan.

"Itu bukan parkir nongkrong, bukan, ini ketika ojek sudah datang, tapi customer-nya belum turun (keluar kantor). Itu titik pengantaran dan titik penjemputan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (23/7/2018).

Baca juga: Penyelesaian Masalah Ojek Online Harus Libatkan Semua Kementerian Terkait

Anies menyampaikan, titik antar dan jemput itu disiapkan agar pengemudi ojek online tidak berhenti di pinggir jalan dan menimbulkan kemacetan.

Titik antar dan jemput di kantor-kantor pemerintah juga diharapkan jadi contoh agar gedung-gedung di Jakarta menyiapkan area serupa.

"Semua kantor-kantor Pemprov akan menyiapkan tempat khusus bagi ojek untuk bisa parkir sehingga tidak mengganggu rumija, ruang milik jalan, badan jalan dan bahu jalan," kata dia.

Selain di kantor-kantor pemerintah, kata Anies, area serupa akan disiapkan di lokasi-lokasi yang berada di bawah otoritas Pemprov DKI, seperti pasar di bawah PD Pasar Jaya, terminal, dan rumah sakit.

Baca juga: Dijambret Saat Naik Ojek Online, Mahasiswi Jatuh hingga Tak Sadarkan Diri

Titik antar jemput penumpang ojek online ini ditargetkan mulai tersedia pada pekan ini. "Mudah-mudahan Kamis sudah jadi, nanti dilihat," ucap Anies.

Upaya lainnya yang akan dilakukan Pemprov DKI yakni memanggil penyedia aplikasi ojek online untuk membicarakan pengaturan di lokasi yang tidak memungkinkan disediakan titik antar dan jemput penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com