Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Pasien RS Grha Kedoya Mengadu ke Dinkes DKI Jakarta

Kompas.com - 26/07/2018, 16:27 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - S (31), perempuan yang merasa telah menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Barat, mendatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (26/7/2018), bersama kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea.

"Kami datang kemari ingin bertemu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk membuat pengaduan," kata Hotman kepada wartawan di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis.

Hotman bersama S tiba di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka langsung naik ke lantai empat kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk bertemu Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Khafifah Any.

Baca juga: Rumah Sakit Grha Kedoya Enggan Beri Tanggapan soal Dugaan Malapraktik

Dalam pengaduannya, Hotman berharap Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pemeriksaan dan memberikan sanksi hukum berdasarkan Undang-undang kepada RS Grha Kedoya dan Dokter HS yang diduga telah melakukan malapraktik.

"Kami melakukan pengaduan dengan dua permohonan. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pemeriksaan terhadap RS Grha Kedoya dan tim dokter sekaligus memberikan sanksi hukum yang tegas," ujar Hotman.

Khafifah Any menanggapi dengan menyatakan, jajarannya akan mempelajari terlebih dahulu berkas pengaduan yang diterima sebelum memutuskan langkah yang akan diambil Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Saya sudah terima berkasnya. Saya akan mempelajari dulu lalu memanggil pihak terkait. Nanti kami sampaikan hasilnya," kata Any.

 S (31) diduga telah menjadi korban malapraktik saat menjalani operasi kista tahun 2015 di RS Grha Kedoya. Ia mendatangi dokter internis atau penyakit dalam di Rumah Sakit Grha Kedoya pada 20 April 2015 karena merasakan sakit di bagian perut setelah melakukan olahraga Muay Thai.

S kemudian diminta untuk melakukan tes USG. Dari hasil tes USG, ditemukan indikasi kista di perutnya sehingga ia direkomendasikan ke dokter kandungan berinisial HS.

Pada 21 April 2015, dia menjalani operasi pengangkatan kista dalam keadaan bius total. Empat hari kemudian, yaitu pada tanggal 24 April 2015, ia baru mengetahui bahwa dokter HS telah mengangkat dua indung telurnya karena sang dokter dilema dengan kemungkinan ada kanker pada indung telur tersebut.

S didampingi Hotman Paris Hutapea mendatangi RS Grha Kedoya pada 10 Juli 2018 untuk meminta penjelasan.

Namun pihak rumah sakit yang diwakili Wakil Direktur RS Grha Kedoya dokter Hiskia Satrio Cahyadi enggan memberikan pernyataan terkait kasus yang menimpa S karena kasus tersebut. Menurut Hiskia, yang berwenang menentukan kasus itu malapraktik atau tidak adalah majelis kehormatan profesi.
Baca juga: Dugaan Malapraktik Pengangkatan Indung Telur di Kedoya Terjadi Tahun 2015

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com