Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Lapangan Banteng yang Digagas Ahok dan Diresmikan Anies...

Kompas.com - 26/07/2018, 19:17 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah pengerjaannya dilakukan lebih dari satu tahun yang lalu, revitalisasi Lapangan Banteng akhirnya selesai.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan ikon baru Jakarta tersebut pada Rabu (25/7/2018) malam.

Pada malam itu, Anies mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam revitalisasi ini.

"Alhamdulillah malam hari ini kita menyaksikan salah satu monumen penting di Indonesia telah berhasil di tata ulang. Saya harap tempat ini bukan sekadar sebagai bangunan yang indah dipandang, enak dinikmati, tapi jadi ruang bagi interaksi warga Ibu Kota," ujar Anies.

Baca juga: Pendukung Ahok Ramaikan Peresmian Lapangan Banteng, Komentar Anies...

Dia berharap, Lapangan Banteng bisa menjadi tempat interaksi dan ekspresi masyarakat. Anies juga mengatakan, warga Jakarta membutuhkan ruang interaksi semacam ini lebih banyak lagi.

Selain itu, Anies berkomitmen untuk merawat Lapangan Banteng. "Perawatan jadi tanggung jawab Pemda dalam hal ini Dinas Kehutanan," kata Anies.

Pertunjukkan air mancur menari saat peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakatANDREAS LUKAS ALTOBELI Pertunjukkan air mancur menari saat peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakat

Adapun revitalisasi Lapangan Banteng akan dibiayai menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dan kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB).

Untuk pembangunan lapangan, Pemprov DKI menerima CSR dari PT Rekso Nasional Food.

Sementara itu, pembangunan pagar akan dilakukan dengan KLB. Pembangunan pagar dan lapangan ditargetkan selesai pada September 2017.

Digagas era Ahok

Tadi malam, peresmian Lapangan Banteng dihadiri warga dari berbagai kalangan. Pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga ikut dalam peresmian itu dengan mengenakan baju kotak-kotak.

Mereka menyerukan nama Ahok dalam acara itu. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "Terima Kasih Basuki-Djarot atas karya revitalisasi Lapangan Banteng".

Pengunjung menyaksikan pertunjukkan air mancur menari saat peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakatANDREAS LUKAS ALTOBELI Pengunjung menyaksikan pertunjukkan air mancur menari saat peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakat

Revitalisasi Lapangan Banteng ini dimulai sejak Maret 2017.

Peresmian dimulainya proyek revitalisasi ini dilakukan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono yang saat itu menjabat Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta.

Kala itu, Sumarsono menyebutnya sebagai amanat dari Ahok.

"Setelah berkomunikasi dengan Pak Basuki Tjahaja Purnama gubernur definitif, revitalisasi ini merupakan satu dari sembilan pekerjaan rumah yang dititipkan kepada saya untuk segera diselesaikan," ujar Sumarsono.

Baca juga: Demi Keamanan, Pemprov DKI Batasi Jam Operasional Lapangan Banteng

Ahok memang menggagas revitalisasi ini sejak 2016. Tujuan awalnya, dia ingin Lapangan Banteng memiliki lapangan bola berstandar internasional.

Tak hanya lapangannya, patung Pembebasan Irian Barat juga akan dipugar. Akan dibangun danau kecil yang mengelilingi patung tersebut. 

"Kami lagi kerjain lapangan bola itu, standar internasional. Dengan rumput sintetis dan lengkap dengan saluran air pembuangannya. Jadi lapangan bisa dibersihkan dan ada pembuangannya, biar enggak bau karena kutu," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com