Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Kritikan soal Asian Games di Jakarta adalah Residu Pilkada

Kompas.com - 02/08/2018, 09:09 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditanya pendapatnya tentang kontroversi di media sosial seputar Asian Games dalam acara Mata Najwa, tadi malam, Rabu (1/8/2018).

Najwa Shihab yang menjadi tuan rumah acara itu menyebut Kali Item menjadi salah satu yang paling banyak dibahas.

Kontroversi di media sosial pun berkembang seputar langkah yang diambil Pemprov DKI Jakarta dalam beberapa masalah. Menjawab itu, Anies mengatakan komentar-komentar di medsos adalah endapan atau ampas dari Pilkada DKI 2017.

"Iya itu residu sisa dari Pilkada. Kenapa kita tahu? Kita tahu polanya juga," ujar Anies.

Baca juga: Gubernur DKI Beberkan Alasan Pemasangan Kain Waring di Kali Item

Anies mengatakan, yang paling kasihan adalah tim yang ada di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab apa yang mereka lakukan dipuji pada pemerintahan sebelumnya. Namun, sekarang mendapat kritikan pedas.

"Mereka mengerjakan yang sama dulu dipuji sekarang di-trending topic kan negatif. Karena mereka yang merasakan. Jadi kita menyaksikan itu yang terjadi sekarang," kata Anies.

Meski demikian, Anies menilai ada yang menarik dari antusiasme warga ini. Mereka yang tidak aktif di media sosial justru menyambut Asian Games dengan kerja nyata.

Baca juga: Anies: Ketua DPRD Selalu Kritik Gubernur, tapi Ketika ke Kali Item...

Dia menyinggung pemasangan bendera peserta Asian Games yang menggunakan bambu-bambu. Namun, warganet di media sosial justru mengkritik tiang bambu itu. Anies pun menyayangkan banyaknya kritikan yang terlontar di media sosial.

"Jangan pernah merendahkan mereka yang menyambut Asian Games dengan kerja nyata. Karena itulah sebenarnya yang merayakan Asian Games," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com