Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Polisi Gadungan Peras Warga Kebon Jeruk Rp 100 Juta

Kompas.com - 02/08/2018, 19:21 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat polisi dari Polsek Kebon Jeruk menangkap empat orang polisi gadungan, yakni HS (31), AD (27), IB (45), dan NS (37), yang melakukan pemerasan terhadap seorang warga bernama Nur Antaya (53) di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada 19 Juli lalu.

Keempat pelaku mendatangi rumah korban tanpa seragam dan mengaku sebagai polisi dari Polda Metro Jaya.

"Mereka mengaku sebagai anggota polisi dan menuduh korban melakukan cabul terhadap anak 12 tahun, dan meminta uang," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Martsun Marbun di Mapolsek Kebom Jeruk, Kamis (2/8/2018).

Para tersangka memojokkan korban dengan meminta korban untuk mengakuinya dan meminta uang damai sebesar Rp 100 juta. Namun, korban merasa tak dapat menyanggupi permintaan dan keluarga korban meminta diturunkan menjadi Rp 70 juta.

"Keluarga korban ketakutan dan memberikan uang sebesar Rp 30 juta dengan perjanjian kekurangannya akan dibayar secepatnya," kata dia.

Baca juga: 4 Polisi Gadungan Ditangkap Setelah Bawa Kabur 2 Sepeda Motor

Setelah memberikan uang, keluarga korban baru melaporkan kejadian ke Polsek Kebon Jeruk. Polisi menyelidiki dan menyusun skenario memancing pelaku dengan berpura-pura sebagai keluarga korban  yang akan membayarkan sisa uang yang diminta.

"Awalnya, anggota mendapati dua orang pelaku setelah (polisi yang) mengaku sebagai keluarga akan bayar Rp 40 juta. Selanjutnya kami dapati dua orang lagi setelah pengembangan," kata dia.

Dari kejadian ini, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah HT, dasi merah dengan logo reskrim warna merah, dan uang tunai Rp 30 juta. Ada pula satu unit mobil Honda HRV warna silver.

Para tersangka pemeras itu kini dikenakan Pasal 368 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com